Rabu 21 Mar 2018 22:28 WIB

Persaingan Ketat, PT HIN Siap Lakukan Transformasi Digital

Industri perhotelan harus beradaptasi dan berinovasi mengikuti zaman

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Michael Frankwin Umbas saat membuka Kick Off Meeting PT Hotel Indonesia Natour di Hotel Inna Malioboro Yogyakarta, Rabu (21/3).
Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Michael Frankwin Umbas saat membuka Kick Off Meeting PT Hotel Indonesia Natour di Hotel Inna Malioboro Yogyakarta, Rabu (21/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Michael Frankwin Umbas, menyatakan Hotel Indonesia Group (HIG) yang merupakan brand hotel Chain PT Hotel Indonesia Natour (PT HIN) siap melakukan transformasi digital menghadapi persaingan industri perhotelan. 

PT HIN menyadari, di era modern dimana digitalisasi merambah semua sektor dan lini kehidupan manusia, semua pihak harus mampu beradaptasi sekaligus berinovasi mengikuti perkembangan zaman.  

"Disruption era juga telah ikut mengubah lanskap bisnis hospitality and tourism Industry. Oleh karena itu kita juga harus segera mempersiapkan diri langkah-langkah transformasi," ujar Umbas saat membuka Kick Off Meeting PT Hotel Indonesia Natour di Hotel Inna Malioboro Yogyakarta, Rabu (21/3). 

Berdasarkan rilis, Umbas menyatakan tahun 2017 menjadi titik awal bagi PT HIN melakukan transformasi sekaligus menyikapi persaingan di dunia industri perhotelan. Jika sebelumnya PT HIN selalu masuk dalam daftar perusahaan plat merah yang merugi, di akhir tahun 2017 perusahaan tersebut diketahui membukukan laba sebesar Rp 9 juta. 

Dalam tiga tahun terakhir, ungkapnya, performa keuangan perseroan tercatat di tahun 2015 kerugian mencapai Rp 140 miliar dan di tahun 2016 kerugiannya berkurang menjadi Rp 89 miliar."Kami terus mendorong direksi untuk melakukan lompatan lain. Kita tidak boleh terpaku mengandalkan aset yg besar sekitar Rp 9,4 triliun. Tapi bisnis modelnya harus adaptif," terang Umbas. 

Pihaknya tidak menampik jika salah satu yang menjadi tantangan saat ini adalah munculnya aplikasi digital seperti AirBnB yang menggerus pasar PT HIN. Aplikasi AirBnB sendiri merupakan sebuah platform layanan penyewaan penginapan berbasis aplikasi."Kita mencermati karena ini trend global. Sejauh ini source of bussines kita masih kuat dengan occupancy rate tahun 2017 kemarin di 67 persen," tandasnya. 

PT Hotel Indonesia Natour sendiri diketahui membentuk program transformasi perusahaan 2017-2021. Program transformasi perusahaan yang dilaksanakan HIN meliputi tahapan Turn Around (2017), Growth (2018), Leading (2019), Worldwide (2020) dan Expansion (2021).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement