EKBIS.CO, NEW YORK -- Snap Inc menyatakan telah memangkas tujuh persen dari total pekerja mereka secara global pada Maret 2018 ini.
Berdasarkan laporan tahunannya, Snapchat menyatakan, per 31 Desember 2017 mereka memiliki 3.069 pegawai. Dalam laporan keterbukaan mereka kepada regulator yang disampaikan pada Jumat (30/3), Snapchat mengatakan akan menyiapkan 10 juta dolar AS (Rp 140 miliar) biaya cadangan untuk satu kuartal yang akan berakhir pada 31 Maret 2018 mendatang, demikian dilansir Reuters, Sabtu (31/3).
Dampak dari pemangkasan tenaga kerja ini, terutama di unit teknologi dan penjualan, Snapchat menyatakan mereka akan menghemat sekitar 25 juta dolar AS (Rp 344 miliar) pada 2018 ini.
Snapchat tengah tertekan karena para investornya meminta Snapchat menekan aneka biaya setelah pendapatan Snapchat di bawah ekspektasi para analis setelah Snapchat mulai melantai di bursa. Awal bulan ini, dalam memo perusahaan, Snapchat sebelumnya hanya berencana merumahkan 120 insinyur dan menata ulang itu.
Perusahaan yang berbasis di selatan California itu menyatakan, pengurangan tenaga kerja adalah untuk menyesuaikan sumber daya dengan prioritas strategi dan perubahan struktural bisnis mereka.
Akhir 2017 lalu, Snap juga memberhentikan 18 pegawai di divisi perekrutan. Langkah ini dinilai prematur bagi perusahaan baru yang punya ambisi tumbuh dan menyaingi Facebook.
Dalam laporan yang pertama kali dilansir Business Insider, bos Snap Evan Spiegel sudah menyampaikan kepada karyawannya bahwa perusahaan akan merekrut lebih sedikit orang pada 2018. Spiegel juga kabarnya sempat diminta membuat keputusan sulit terhadap karyawan yang berformanya kurang baik.
Aplikasi Snapchat populer di kalangan anak muda di bawah usia 30 tahun, terutama mereka yang menyenangi rupa-rupa dekorasi foto diri. Namun sejak melepaskan saham perdana ke publik (IPO) senilai 3,4 miliar dolar AS pada Maret lalu, ada kekhawatiran investor perusahaan ini tak akan mencetak laba.
Facebook sendiri sudah meluncurkan aplikasi serupa dalam aplikasi mereka termasuk di Instagram. Hal itu tentu jadi tantangan bagi Snapchat untuk mendapat iklan.