EKBIS.CO, Snap Inc, perusahaan induk dari aplikasi media sosial Snapchat mengumumkan rencana pemberhentian karyawannya sekitar 20 persen dari lebih dari 6.400 karyawan global. Kabar tersebut akan berdampak pada 1.200 staf dan terjadi karena kondisi ekonomi telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya inflasi dan kenaikan suku bunga.
Penurunan pasar memukul sektor teknologi. CEO Snap Evan Spiegel mengatakan perusahaan sedang melakukan restrukturisasi untuk fokus pada tiga prioritas strategis, yaitu pertumbuhan komunitas, pertumbuhan pendapatan, dan augmented reality.
“Akibatnya, kami menghentikan beberapa proyek, mengurangi ukuran tim kami sekitar 20 persen. Perubahan sebesar ini selalu sulit dilakukan dan kami fokus untuk mendukung anggota tim kami yang pergi melalui transisi ini. Kami sangat berterima kasih atas banyak kontribusi mereka untuk Snap," kata Spiegel dalam sebuah pernyataan.
Dilansir CNN, Kamis (1/9/2022), Snap melaporkan memiliki 6.446 karyawan penuh waktu pada kuartal kedua 2022. Saham Snap telah anjlok lebih dari 75 persen sejak awal tahun dan mengalami penurunan besar bulan lalu setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan penjualan yang buruk.
Dalam memo terpisah untuk staf dari Spiegel, kepala eksekutif mengatakan para pemimpin akan memberi tahu mereka yang terkena dampak sesegera mungkin. “Di Amerika Serikat, kami akan memberikan setidaknya empat bulan penggantian kompensasi serta bantuan keuangan untuk mendaftar di COBRA sehingga anggota tim akan memiliki waktu hingga akhir tahun untuk menemukan peluang baru sambil tetap menerima kompensasi dan tunjangan kesehatan dari Snap," tulisnya.