EKBIS.CO, MAGELANG -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN), produsen Vaksin dan Antisera, Bio Farma, melanjutkan gelaran Santri Sehat 2018. Setelah sukses di Gresik dan Surabaya, kegiatan yang digelar atas kerja sama dengan Republika itu kini dihelat di Pondok Pesantren Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Santri Sehat 2018 di Ponpes Pabelan menjadi gelaran ketiga setelah sukses dihelat di Sholihin Islamic Boarding School Gresik, dan Pesantren Tebuireng Jombang. Pada kesempatan ini, ratusan santri Ponpes Pabelan mendapatkan pelatihan kesehatan.
Head of Corporate Communication Bio Farma, Nurlaela Arief mengatakan, kegiatan ini tidak lain merupakan rangkaian Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap 24-30 April di dunia. Tahun ini, "Capai Imunisasi Rutin Lengkap, Bersama Melindungi dan Terlindungi", jadi tema yang diangkat untuk Indonesia.
Ia menerangkan, Bio Farma sebagai BUMN akan senantiasa mendukung program-program pemerintah karena memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Utamanya, tentang pentingnya vaksinasi kepada generasi muda.
Untuk itu, Nurlaela merasa gelaran Santri Sehat begitu penting, lantaran selain santri sebagai generasi muda, ustaz dan ustazahnya memiliki peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi lingkungan. Mereka dapat menjadi agen perubahan, yang tentunya memerlukan informasi baik dan benar.
"Insyaallah, kegiatan ini turut memberi beasiswa senilai total Rp 50 juta dan pemenangnya akan diajak melihat langsung proses pembuatan vaksin di Bandung," kata Nurlaela, Rabu (18/4).
Bio Farma memberikan bantuan pendidikan pada acara Santri Sehat 2018 di Magelang.
Ia mengingatkan, penemu vaksin sendiri sebenarnya merupakan penelitian Islam dari Kerajaan Ottoman Turki. Karenanya, Nurlaela ingin santri-santri mengenang pula bagaimana peneliti-peneliti Muslim yang pernah memberikan sumbangsih besarnya bagi umat manusia.
Pabrik Bio Farma sendiri saat ini sudah mampu menghasilkan dua miliar dosis per tahunnya. Bahkan, pabrik Bio Farma itu sudah bisa memenuhi kebutuhan tidak kurang 130 negara di seluruh dunia dan termasuk 49 negara-negara Islam.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat Pengasuh Ponpes Pabelan, KH Ahmad Najib Amin Hamam. Ia berpendapat, tubuh manusia seperti laptop yang memang harus diisi aplikasi-aplikasi jika ingin berfungsi secara maksimal.
"Tubuh kita begitu, lahir masih kosong, ada kuman yang sudah dilemahkan biar membantu mengenali kuman-kuman lain yang masuk," ujar Kiai Najib.