EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Perum Bulog telah mendatangkan beras impor sekitar 600 ribu ton. Enggar menegaskan, keputusan impor beras adalah hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan dihadiri oleh pihak Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Perum Bulog.
"Disepakati dan diputuskan untuk menugaskan kepada Bulog untuk impor (beras). Sudah impor," kata Enggar di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Kamis (24/5).
Ia mengatakan, impor beras tersebut akan digunakan untuk menstabilkan harga di pasar. Akan tetapi, jika pasokan beras di pasar tengah berlebih maka akan disimpan sebagai cadangan Bulog. Ketika dikonfirmasi terkait rencana Bulog untuk tidak mengimpor beras, Enggar menekankan perusahaan pelat merah itu sudah melaksanakan penugasan yang diberikan pemerintah.
Ia menjelaskan, Bulog telah mengimpor beras sekitar 600 ribu ton. Hal itu karena Bulog telah mendapat tugas untuk bisa mengimpor beras hingga 1 juta ton.
"Sekarang jumlah stok Bulog ada 1,2 juta ton. 600 ribu ton lebih itu adalah eks impor. Jadi sebenarnya kalau tanpa impor, maka jumlah cadangan beras di Bulog jadi di bawah 1 juta ton. Itulah dasar kenapa kita harus impor," ujarnya.
Awalnya pemerintah telah menyetujui impor sebesar 500 ribu ton. Kemudian pemerintah menambah kembali 500 ribu ton untuk menjaga stabilisasi harga.
Perum Bulog memastikan stok beras tetap aman selama periode Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1439 mendatang. Hal ini diungkapan oleh Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Karyawan Gunarso saat meninjau langsung Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten di Jakarta pada Kamis (24/5).
"Stok beras yang dimiliki Bulog saat ini adalah sebesar 1,3 juta ton. Ini sudah cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan sampai Lebaran nanti, bahkan prediksi kami ini lebih dari cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir, kami pastikan stok aman," katanya melalui siaran pers.
Ia menegaskan, untuk memastikan keamanan stok Ramadhan dan lebaran, Bulog saat ini tercatat memiliki 1.600 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai empat juta ton. Tidak hanya di wilayah perkotaan dan pedesaan, keberadaan gudang-gudang Bulog juga menjangkau area perbatasan.