Kamis 31 May 2018 23:35 WIB

WHO: Negara tak akan Rugi Jika Naikkan Cukai Rokok

Industri rokok terus meraih keuntungan.

Red: Nur Aini
Rokok (ilustrasi)
Foto: ABC News
Rokok (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia N Paranietharan menegaskan negara tidak akan merugi apabila menaikkan tarif cukai dan pajak rokok.

Paranietharan mengatakan tidak ada bukti yang bisa menunjukkan bahwa kenaikan tarif cukai rokok akan berdampak pada pekerja industri dan petani tembakau. "Saya ingin menghapus mitos tentang pajak tembakau, bahwa kalau pajak ditingkatkan negara merugi. Tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. , " ujarnya dalam acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis (31/5)

Hal yang terjadi justru industri rokok terus meraih keuntungan. "Industri terus meraih keuntungan dan sebenarnya petani dapat menanam tanaman jenis lain yang menguntungkan," kata dia.

Dia mencontohkan negara Filipina yang meningkatkan pajak bisa mengurangi jumlah perokok dan meningkatkan keuntungan terhadap pemerintah. "Di Indonesia ini penting karena rokok menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Di Indonesia, 25 persen kematian terkait penyakit jantung disebabkan konsumsi rokok," kata Paranietharan.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pemerintah dalam menangani jumlah kasus perokok pasif. Paranietharan menyebutkan data WHO bahwa sebanyak 80 persen penduduk Indonesia merupakan perokok pasif. "Masih banyak hal yang perlu kita lakukan. Mengacu pada SDGs 2025, Indonesia harus menurunkan konsumsi tembakau hingga sepertiga, dari 68 persen menjadi 45 persen di 2025. Kita memiliki waktu 7 tahun," kata Paranietharan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement