EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menilai, isu perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina belum berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia. Hal itu terbukti dengan kinerja ekspor ke dua negara tersebut yang masih menunjukkan tren positif.
"Ekspor ke Cina dan AS masih meningkat. Artinya isu perang dagang belum memberikan pengaruh," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (25/6).
Ia menjelaskan, ekspor Indonesia selama Januari hingga Mei 2018 adalah sebesar 74,93 miliar dolar AS atau tumbuh 9,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Cina naik dari 7,8 miliar dolar AS ke 10,25 miliar dolar AS. Ekspor ke Cina mendominasi pangsa ekspor Indonesia sebesar 15,05 persen. Sementara, ekspor ke AS naik dari 7,17 miliar dolar AS ke 7,43 miliar dolar AS dengan porsi sebesar 10,91 persen.
Suhariyanto mengatakan, kinerja ekspor Indonesia pada Mei 2018 masih menunjukkan kinerja positif. Ekspor pada Mei 2018 adalah sebesar 16,12 miliar dolar AS naik 10,9 persen (month to month/mtm) dan 12,47 persen (year on year/yoy).
Secara lebih rinci, ekspor dari sektor pertanian pada Mei 2018 adalah sebesar 0,31 miliar dolar AS atau naik 3,65 persen secara bulanan namun turun 1,78 persen secara tahunan. Ekspor dari sektor industri manufaktur adalah sebesar 11,74 miliar dolar AS atau naik 9,9 persen (mtm) dan naik 8,98 persen (yoy).
Sementara ekspor pertambangan sebesar 2,5 miliar dolar AS atau naik 7,01 persen (mtm) dan naik 28 persen (yoy). "Kita berharap ekspor bisa terus meningkat supaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Suhariyanto.