Rabu 04 Jul 2018 02:03 WIB

GMF Targetkan Pendapatan non-Garuda 48 Persen

Saat ini, pendapatan dari non-Garuda 44 persen.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk usai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemartiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan membahas rencana pembangunan bengkel pesawat di  Batam, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk usai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemartiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan membahas rencana pembangunan bengkel pesawat di Batam, Rabu (4/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kinerja PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mencatatkan kinerja baik. Perusahaan mencatatkan pendapata sebesar 56 persen dari Garuda dan 44 persen dari non-Garuda. 

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, itu artinya ada perubahan signifikan dari sebelumnya sebesar 36 persen dari non-Garuda. "Saya targetkan akhir tahun ini 48 persen revenue kita akan datang dari non-Garuda," ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama dengan Airbus, Selasa (3/7).

GMF memperpanjang kerja sama Airbus Training Center lima tahun ke depan. Kepercayaan ini diakuinya turut mendongkrak brand image GMF di mata dunia. Sejak lima tahun ke belakang, kemitraan Airbus sebagai pabrikan pesawat Eropa dan GMF Aero Asia sebagai anak perusahaan Garuda yang menangani Iayanan perawatan perbaikan dan overhaul (MRO) pesawat telah berhasil mengintegrasikan para instruktur GMF AeroAsia ke dalam organisasi global pelatihan perawatan pesawat Airbus. 

Ia menjelaskan, GMF AeroAsia juga telah menumbuhkan kemampuan in-house type-training untuk perawatan A320 dan A330, serta mengembangkan kemampuan pelatihan ab-intio. Berkat peningkatan kemampuan tersebut, GMF AeroAsia sukses menyediakan Iayanan GMF perawatan pesawat untuk pelanggan Airbus baik yang lokal maupun dari mancanegara. 

Perpanjangan kontrak ini juga akan membawa pelatihan berstandar Airbus lebih dekat dengan pelanggan di Asia Tenggara sekaligus memosisikan GMF Aero Asia sebagai penyedia utama Iayanan pelatihan perawatan pesawat di kawasan ini.

Airbus dan Indonesia telah bermitra sejak 1979 saat Garuda Indonesia memesan Airbus A30084s. Sejak saat itu, maskapai penerbangan di Indonesia telah memesan lebih dari 300 pesawat lorong tunggal dan lorong ganda dari Airbus. Lebih jauh lagi, sebanyak 120 pesawat Airbus saat ini beroperasi di Indonesia. Pelanggan utama Airbus di Indonesia di antaranya adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, dan Air Asia Indonesia. 

SeIain kesuksesan dengan maskapai, Airbus juga bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pabrikan asli Indonesia tersebut menyuplai Airbus dengan berbagai komponen pesawat untuk keluarga pesawat A320 dan A350 XWB.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement