EKBIS.CO, BANDUNG -- Petani dituntut untuk mampu berpikir kreatif. Dengan begitu, petani Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian yang ada.
"Tidak ada gunanya kualitas bagus tapi harga murah," kata Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Bandel Hartopo kepada wartawan di Hotel Grand Tjokro, Rabu (11/7).
Untuk itu Kementerian Pertanian mendorong adanya jiwa entrepreneur atau wirausaha pada diri petani. Melalui BBPP, sumber daya manusia pertanian akan dilatih berpikir kritis guna meningkatkan kreativitas dirinya.
Contohnya, ia menjelaskan, ubi yang dijual begitu saja akan lebih murah dibanding ubi yang telah diolah. Begitu juga dengan sayuran yang dijual dalam kemasan baik akan lebih mahal harganya dibanding sayur segar biasa. Termasuk kreatif dalam membaca pasar.
"Banyaknya sekarang ketika harga bagus, semua menanam. Tapi ketika panen, demandnya tidak ada," ujar dia.
Ia pun meminta agar petani memanfaatkan perkembangan teknologi berbasis internet untuk mampu membaca pasar nasional maupun pasar luar negeri. Termasuk memunculkan ide bagaimana memasarkan produk pertaniannya.
"Untuk menjdi wirausaha diperlukan tekad yang kuat dan kemauan yang bulat," kata dia.