Kamis 19 Jul 2018 14:00 WIB

Stabilkan Harga, Kementan 'Guyur' Pasar dengan 100 Ton Telur

Operasi pasar telur digelar Kementan di 50 titik di Jabodetabek

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Sebanyak 100 ton telur ayam digelontorkan produsen untuk operasi pasar di 50 titik Jabodetabek.
Foto: Melisa Riska Putri/Republika
Sebanyak 100 ton telur ayam digelontorkan produsen untuk operasi pasar di 50 titik Jabodetabek.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelontorkan 100 ton telur ayam untuk operasi pasar (OP) besar-besaran di wilayah Jabodetabek. OP yang dilakukan serentak pada Kamis (19/7) ini tersebar di 50 titik.

Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Inti Pertiwi mengatakan, 50 titik tersebut meliputi Toko Tani Indonesia (TTI) Center, 43 pasar dan enam perumahan atau kelurahan.  "Pasar ini yang sempat menjadi lokasi gelar pangan nasional karena kan untuk pasar urusannya banyak," katanya saat ditemui di TTI Center, Kamis (19/7).

Sebanyak 100 ton telur ayam siap dikirim dengan 100 mobil pick up ke lokasi tersebut yang dilepas langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. "Hari ini kita sudah sepakat, kami minta hanya dari kemarin sore setelah sidang kabinet, seluruh produsen guyur pasar harga Rp 19.500 per kg," kata dia.

Baca juga, Dolar AS dan Babak Belurnya Ayam Petelur

photo
Konsumen mengantre membeli telur ayam murah dengan harga Rp 19.500 per kg pada operasi pasar di TTI Center Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Ia menambahkan, 100 ton telur ayam ini diperoleh langsung dari peternak Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten dari perusahaan hingga asosiasi peternak yakni Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), CPI, JAPFA, Layer Nasional (PLN) dan MALINDO.

Menurut Amran salah satu penyebab tingginya harga telur adalah masalah rantai pasok, sehingga melambung ketika sampai di warung atau kosumen akhir. Ini terlihat dari harga di tingkat produsen hanya berkisar Rp 18 ribu per kg hingga Rp 22 ribu per kg. Bahkan, ketersediaan telur ayam Januari hingga Juli 2018 surplus.

"Dulu, dua tahun lalu harga telur hancur-hancuran, bahkan ada peternak yang gulung tikar. Tapi dua tahun terakhir, produksi telur bagus dan harga stabil menguntungkan," kata Amran.

photo
Warga mengantre untuk membeli telur ayam dalam operasi pasar yang digelar Kementerian Pertanian hari ini.

Selain di TTI Center, lokasi operasi pasar yakni Pasar Baru Metro Atom, Pasar Cibubur, Pasar Tebet Barat, Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Cijantung, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Ciplak, Pasar Jembatan Lima, Pasar Gondangdia, Pasar Rumpur, Pasar Grogol, Kalibaru, Klender, Tanah Abang, Pos Pengumben, Mayestik, Johar Baru, Pasar Induk Kramat Jati, Cipete Selatan, Paseban, Rawa Badak, Palmeriam, Glodok, Pasar Minggu dan Kelapa Gading. Operasi pasar juga dilakukan di Kebayoran Lama, Pluit, Petojo Ilir, Pulogadung, Pramuka, Lenteng Agung, Ujung Menteng, Cengkareng, Santa, Pademangan Timur, Pasanggrahan, Perumahan Astri Permai Citayam, PKK Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Mampang, Perumahan Jatisari Bekasi, Kecamatan Tebet dan Pasar Tomang Barat.

Wasturi (48 tahun), salah satu pembeli yang ditemui di TTI Center mengatakan, harga telur ayam saat ini mencapai Rp 30 ribu per kg. "Naik abis Lebaran, baru-baru ini sampai Rp 30 ribu per kg," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement