EKBIS.CO, SURABAYA -- Gejolak ekonomi global tak menyurutkan Bank BTN untuk terus melakukan inovasi dalam perolehan dana murah perseroan melalui Tabungan Felas yang dirilis sejak Juni 2018. Meski terbilang baru, masyarakat cukup antusias dalam menyambut produk tabungan baru BTN tersebut.
Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria mengatakan, ada kelebihan yang diberikan dari Tabungan BTN Felas ini dibanding tabungan sejenis yang diterbitkan oleh bank lain. Ini yang menjadi point mengapa produk Tabungan ini mulai banyak diincar oleh calon nasabah BTN.
“Tabungan ini cukup unik karena namanya memang sengaja kita ambil dari kata Velas yang artinya adalah teman atau sahabat. Ini merupakan tujuan perseroan bagaimana dengan produk ini BTN menjadi sahabat masyarakat dalam menabung atau menyimpan dana dalam bentuk valas di BTN. Keunikan kedua adalah bebas biaya provisi. Dan yang paling penting kurs bersaing dimana dalam Tabungan BTN Felas kurs lebih tinggi dibanding bank lain dan ini menguntungkan bagi nasabah,” kata Budi dalam pemaparannya di acara Dinner With Felas BTN di Surabaya Jumat (24/8).
Oleh karena sebab itu, kata Budi, untuk menjawab kebutuhan pasar atas produk Tabungan Felas ini, perseroan memilih Surabaya sebagai kota kedua setelah Batam. Untuk memberi stimuli kepada masyarakat Surabaya, BTN memberikan promo bagi 1.000 penabung pertama Tabungan BTN Felas baik USD maupun SGD akan mendapatkan benefit cash back masing-masing senilai 5 dolar Amerika dan 5 dolar Singapura .
“Surabaya menjadi salah satu target pemasaran Tabungan BTN Felas karena kota ini dikenal sebagai kota ekonomi nomor dua terbesar di Indonesia setelah Jakarta, disamping sebagai kota industri, kota perdagangan dan terkemuka di Idonesia. Selai itu Surabaya juga memiliki komunitas masyarakat yang beragam, pengusahanya ada di berbagai sektor, dimana hal tersebut merupakan salah satu segmen yang menjadi sasaran bagi produk tabungan Felas,” ujar Budi.
Ia menambahkan, Tabungan BTN Felas menjadi perlu bagi masyarakat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, mengirim uang ke luar negeri, belanja online internasional, termasuk para pebisnis yang tidak ingin tabungannya tergerus fluktuasi kurs yang naik turun. BTN, tambah Budi, melihat peluang untuk bagaimana produk ini nanti lebih menarik, simple dan menjadi gengsi bagi pengguna produk Tabungan BTN Felas.
Budi menjelaskan, Tabungan Felas membidik nasabah menengah atas, di mana di Indonesia valas masih menjadi instrument investasi, sehingga diharapkan Tabungan Falas menjadi salah satu alternatif untuk investasi yang sangat menjanjikan dan membuat produk tabungan Bank BTN lebih lengkap.
Menurut Budi, ke depan BTN akan menambah fitur dari Tabungan BTN Felas ini dengan kartu atm, e-channel dan informasi kurs real time. Ke depan nasabah tidak perlu repot karena semua dapat dilakukan dalam genggaman. Dalam lima tahun pertama menurut Budi, BTN akan membidik sekitar 50.000 nasabah baru Tabungan BTN Felas dengan total saldo masing-masing 2.028.800 dalam kurs USD maupun SGD.
Budi menuturkan, BTN menargetkan di Kota Surabaya sekitar 10 persen. Namun, melihat potensinya bahkan bisa lebih dari target, meski Jabodetabek tetap yang terbesar karena potensi uang beredar sekitar 70-80 persen.
Strategi yang dilakukan, ungkap Budi, selain memiliki kantor cabang dan unit kerja di Surabaya, Bank BTN selama ini telah memiliki jaringan ke banyak developer atau pengembang di wilayah ini. Karena bank BTN fokus ke properti tentunya memiliki banyak jaringan, ini yang membuat kami terus menggali potensi nasabah yang ada dan nasabah lainnya yang terkait industri yang kita geluti saat ini,” tuturnya.
BTN saat ini tengah masuk pada tahapan transformasi digital banking. Perseroan tengah menyiapkan produk yang ada di BTN ke depan seluruhnya akan berbasis digital dan ini merupakan tujuan korporasi untuk menjadikan nasabah adalah yang pertama sebagai prioritas untuk terpenuhi kebutuhannya dengan cara mudah dan cepat.
Budi menambahkam produk Tabungan BTN Felas merupakan salah satu diversifikasi produk tabungan yang dilakukan oleh perseroan sebagai upaya Bank BTN dalam mengenjot DPK sekaligus menurunkan low cost funding atau beban bunga. Bank BTN membidik target kenaikan DPK pada 2018 sekitar 20-22%. Sampai dengan semester I 2018 DPK Bank BTN telah menembus Rp190 triliun atau naik hampir 0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan DPK ini tercatat diatas rata-rata industri nasional.