EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku tidak mempersoalkan inflasi bahan makanan yang berada pada kisaran 4,97 persen tahun ke tahun (yoy). Angka inflasi bahan makanan ini lebih tinggi dari inflasi umum.
"Volatile food kita asal di bawah lima persen, masih oke," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Senin (3/9).
Darmin mengatakan tidak ada masalah dengan inflasi bahan makanan yang tinggi, asalkan inflasi dari harga diatur pemerintah (administered prices) maupun inflasi inti tetap terkendali. Dengan inflasi inti maupun harga diatur pemerintah yang diperkirakan akan tetap rendah, ia mengatakan proyeksi inflasi pada akhir tahun bisa mencapai target 3,5 persen.
"Asal administered prices tidak ada yang naik dan core inflation masih dibawah 0,3 persen (seperti Agustus), kalau kebawa setiap bulan itu hasilnya 3,5 persen paling-paling," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05 persen, karena harga pangan pada periode ini relatif terkendali. Beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga antara lain telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, bayam, cabai merah, cabai rawit dan ikan segar.
Dengan turunnya harga komoditas pangan ini, maka bahan makanan tercatat menyumbang deflasi 1,24 persen pada Agustus 2018. Meski demikian, inflasi bahan makanan tahun ke tahun masih tercatat 4,97 persen atau lebih tinggi dari inflasi inti 2,9 persen dan inflasi harga diatur pemerintah 2,55 persen.