EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi rencana Amazon Web Services (AWS) untuk menaruh investasi di Indonesia. Layanan cloud yang dikembangkan perusahaan asal Amerika tersebut akan membantu Indonesia dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital.
Rudiantara menjelaskan, Indonesia harus semakin terlibat dalam segala aktivitas digital yang berskala internasional. Di antaranya dengan memberi pintu masuk bagi AWS ke Indonesia. "Kita terbuka lebar terhadap investasi di bidang digital, tapi yang benar-benar friendly," ujarnya ketika ditemui usai menjadi pembicara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9).
Rudiantara menuturkan, definisi bersahabat yang dimaksudnya adalah harus memberikan nilai tambah terhadap Indonesia. Baik itu dari segi pembukaan lapangan kerja maupun transfer pengetahuan dan teknologi. Intinya, investor tidak sekadar melihat Indonesia sebagai pasar, melainkan sebagai mitra.
Rudiantara melihat kehadiran AWS di Indonesia akan membantu Indonesia maju sebagai pusat perkembangan ekonomi digital di Asean. Investasi ini juga membantu pencapaian target nilai ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020. Jumlah tersebut merupakan 12 persen dari GDP Indonesia.
Tidak kalah penting, kehadiran AWS juga diharapkan bisa bermanfaat untuk perusahaan aplikasi teknologi lokal Indonesia. AWS dikabarkan akan mengembangkan teknologi cloud computing atau pemanfaatan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi di Indonesia.
Namun, sebelum resmi berinvestasi di Indonesia, Rudiantara menetapkan syarat mutlak bagi AWS. Perusahaan ini harus mampu menyerap tenaga kerja Indonesia. "Awalnya memang tidak mudah karena kita tidak punya talenta. Tapi, saya minta mereka (AWS) untuk mengembangkan sumber daya manusia kita," ujarnya.
Tidak hanya ke AWS, syarat tersebut juga sudah disampaikan pemerintah saat bekerja sama dengan big cap company lain seperti Microsoft, Google dan Sisco. Perusahaan-perusahaan besar tersebut diwajibkan untuk menjalin kemitraan dengan 20 perguruan tinggi di Indonesia. Tujuannya, guna menciptakan 20 ribu teknisi di bidang digital kelak.
Untuk pilot project yang dimulai pada tahun ini, Rudiantara menyebutkan, 1.000 orang akan dididik di lima perguruan tinggi. Sampai pekan kemarin, setidaknya 33 ribu orang sudah mendaftarkan diri. "Usianya kami batasi maksimal 29 tahun dari berbagai lulususan baik SMK Informatika, D3, hingga S1," katanya.
Sebelumnya, Amazon merencanakan investasi Rp 14 triliun di Indonesia yang merupakan bagian dari investasi ekonomi digital Asia Tenggara. Dilansir di Strait Times, rencana itu disampaikan Wakil Presiden Amazon Werner Vogels kepada Presiden Joko Widodo oleh selama pertemuan mereka di Jakarta pada Jumat (21/9).