EKBIS.CO, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Satryo Soematri Brodjonegoro mengungkapkan dalam menghadapi perubahan emisi karbon perlu diminimalkan. Selain itu menurutnya Indonesia perlu memiliki industri berdaya saing untuk mengembangkan kendaraan listrik.
Dia mengatakan jika Indonesia diminta bersaing dengan industri otomotif akan selalu kalah karena tidak mampu mengembangan industri engine. “Pilihannya, saatnya sekarang membantu perbaiki lingkungan dan meiningkatkan daya saing Indonesia,” kata Satryo dalam diskusi Percepatan Pengembangan kendaraan Emisi Rendah Karbon di Sekretariat Negara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).
Satryo menjelaskan peningkatan daya saing industri Indonesia melalui pengembangan komponen inti kendaraan listrik perlu dilakukan. Hal itu termasuk baterai berbasis lithium, motor listrik, inverter, dan infrastruktur.
Selain itu, Satryo juga mendorong peningkatan kapasitas nasional industri kendaraan listrik melalui pemberian insentif. “Insentif ini bagi pengembanga kendaraan listrik bermerek nasional,” tutur Satryo.
Untuk itu, Satryo menegaskan Indonesia juga perlu memiliki kendaraan listrik dengan merek nasional. Hal itu menurutnya bisa menjadi kekuatan yang tidak hanya dibuat di Indonesia saja namun dibuat oleh Indonesia.
Satryo mengharapkan jika ada industri nasional perlu juga insentif yang signifikan. “Harapannya teman-teman yang mengembangkan semoga bisa berperan aktif jadi ini harus diterapkan karena juga bisa menyerap tenaga kerja Indonesia dalam jumlah signifikan,” tutur Satryo.
Dia mendorong kendaraan listrik bermerek nasional nantinya bisa dimasukkan dalam draft Peraturan Presiden untuk percepatan kendaraan berbahan bakar listrik. Hal itu meliputi roda dua dengan daya listrik 15 kilowatt (kW) ke bawah dan roda empat dengan daya listrik 60 kW ke bawah yang diproduksi oleh Indonesia.