Kamis 04 Oct 2018 22:37 WIB

BI: Nilai Tukar Rupiah Masih dalam Batas Aman

Sektor perbankan masih cukup kuat.

Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam batas aman. Pasalnya, kondisi di sektor perbankan dinilai memiliki daya tahan dalam menghadapi depresiasi kurs.

"Sektor perbankan kuat. Semua bank kategori BUKU I-IV, CAR (Capital Adequacy Ratio/rasio kecukupan modal bank)-nya di atas 20 persen," kata Mirza ditemui di Gedung BI, Jakarta, Kamis (4/10).

Ia menjelaskan, rasio kecukupan modal yang dianggap sehat bagi bank adalah minimum 8,5 persen sampai dengan 14 persen apabila memerhatikan aspek risiko.

Selain itu, lanjut Mirza, BI juga selalu memperhatikan kondisi likuiditas di pasar dan memandang bahwa saat ini likuiditas masih cukup meskipun sebelumnya BI 7-Day Reverse Repo Rate dinaikkan 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

"Kalau BI sudah menaikkan 150 bps, bunga di pasar time deposit itu kenaikannya belum sampai 50 bps jadi masih terkendali. BI selalu siap membuka keran likuiditas dengan fasilitas term repo. BI pasti akan masuk ke pasar jika memang likuiditas rupiah mengetat," ujar dia.

Mirza juga meminta agar kondisi pelemahan rupiah jangan hanya dilihat posisi angkanya yang sudah melebihi level psikologis baru di atas Rp15 ribu. Aspek volatilitas serta pasokan dan permintaan juga perlu diperhatikan.

"Kita ini sudah mengalami volatilitas sejak 2013, tapi bukan cuma Indonesia. India, Filipina, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, dan bahkan negara maju yang suku bunganya lebih rendah dari AS juga mengalami pelemahan kurs," kata dia.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, bergerak melemah sebesar 86 poin menjadi Rp15.150 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.064 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement