EKBIS.CO, JAKARTA -- Expo iB Vaganza menargetkan lebih dari 20 ribu nasabah baru di perbankan syariah Indonesia. Gelaran ini telah diselenggarakan di empat kota, yakni Malang, Bandung, Mataram, dan Pekanbaru. Jakarta menjadi kota terakhir penyelenggaraan expo lembaga keuangan terbesar di Indonesia ini.
"Selama di empat kota sebelumnya sudah menambah sekitar 19 ribu akun baru. Diharapkan di Jakarta bisa menambah 3.000 akun baru dengan transaksi Rp 5 miliar," kata Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Deden Firman Hendarsyah, beberapa waktu lalu.
Acara oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini bertujuan untuk menyosialisasikan dan mengedukasi publik mengenai produk dan jasa layanan keuangan syariah. Berbagai produk dan jasa perbankan atau keuangan syariah dapat diakses masyarakat di Blok M Square, Jakarta Selatan pada 5-7 Oktober 2018.
Acara diharapkan dapat meningkatkan inklusi masyarakat terhadap penggunaan produk dan jasa perbankan syariah. Dalam rangkaian kegiatan iB Vaganza dimaksud, OJK juga menyelenggarakan iB Goes To Public Area bekerja sama dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEl) pada 6 Oktober 2018 di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo.
Selain itu, untuk mempermudah proses analisis pemberian pembiayaan, masyarakat dapat memanfaatkan Sistem Layanan lnformasi Keuangan (Slik) di gerai OJK untuk mendapatkan layanan informasi debitur (iDeb) sepanjang penyelenggaraan Expo iB Vaganza di Jakarta.
"OJK terus mendorong keuangan syariah khususnva perbankan syariah untuk dapat mengambil peran baik dari sisi pembiayaan maupun dana pihak ketiga," kata Deden.
Berdasarkan data OJK, tingkat literasi keuangan syariah DKl Jakarta sebesar 16,36 persen dan tingkat inklusi sebesar 17,45 persen. Bila dilihat dari data OJK Juli 2018, jumlah total aset gross BUS dan UUS Provinsi DKI Jakarta mencapai Rp 324 triliun mendominasi total aset perbankan syariah naslonal.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan masing-masing sebesar Rp 159 triliun dan Rp 127 triliun. Secara nasional, perkembangan keuangan syariah cukup menggembirakan.
Menurut data OJK per Juli 2018 komposisi total aset keuangan syariah (tidak termasuk Saham Syariah) secara nasional sebesar Rp 1.220,12 triliun atau sebesar 8,57 persen dari total aset keuangan nasional. Sementara aset perbankan syariah sebesar Rp 443,03 Triliun dari total aset perbankan naslonal dengan market share saat ini pada posisi 5,72 persen.
Keuangan syariah juga mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu dari total aset sebesar 18,60 persen secara tahunan atau year on year (yoy) per akhir Juni 2018. Sedangkan, kondisi perbankan syariah terdiri dari 13 bank umum syariah, 21 unit usaha syariah dan 168 BPR syariah hingga Juli 2018 menunjukkan perkembangan yang positif dari sisi aset sebesar 14,04 persen dengan total jumlah rekening DPK mencapai 27,6 Juta.
"Pertumbuhan ini, menunjukkan Indonesia menyimpan banyak potensi untuk semakin mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah jauh Iebih pesat sehingga semakin berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
IB Vaganza Jakarta diikuti oleh 22 industri perbankan syariah (BUS, UUS dan BPRS), satu industri keuangan non-bank syariah dan industri syariah lainnya. Kegiatan iB Vaganza diisi dengan berbagai acara antara lain, talk show edukasi dan sosialisasi produk atau layanan keuangan syariah dengan nara sumber dari OJK dan pelaku industri jasa keuangan syariah, berbagai lomba dan hiburan.