EKBIS.CO, SURABAYA -- Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat mengungkapkan, arus peti kemas di terminal pelabuhan yang dioperasikan Pelindo III hingga triwulan III 2018 tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs. Bergeliatnya perekonomian daerah, diakuinya menjadi salah satu indikator yang mendorong peningkatan arus peti kemas tersebut.
Faruq menjelaskan, arus peti kemas tersebut bila dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8 persen. "Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik (dalam negeri)" kata Faruq di Surabaya, Sabtu (27/10).
Faruq Hidayat kemudian memaparkan, di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas didapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Lalu untuk di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat, terjadi karena adanya peningkatan pengiriman komoditi jagung dari Pulau Sumbawa.
Sementara itu di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, peningkatan arus peti kemas karena adanya lonjakan pengiriman aneka kebutuhan pokok, serta bahan bangunan dan proyek untuk membangun kembali pasca-gempa. Barang proyek di Pelabuhan Lembar salah satunya untuk pembangunan PLTGU Lombok Peaker.
"Contoh lain barang proyek ialah di Pelabuhan Waingapu (NTT) untuk pembangunan pabrik gula dan di Pelabuhan Tenau Kupang (NTT) untuk pengiriman logistik kegiatan offshore ke Pulau Wetar," ujar Faruq.
Kemudian, lanjut Faruq, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, peningkatan arus peti kemas dicapai karena berkembangnya bisnis anak perusahaan yang mampu mendatangkan sejumlah pengguna jasa baru. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memiliki dua pengguna jasa baru, yakni perusahaan pelayaran Emirate Shipping Line dan Mariana Express Line. "Selain itu juga ada pengguna jasa eksisting yang mencatatkan peningkatan kegiatan bongkar muatnya," katanya
VP Corporate Commnication Pelindo III R Suryo Khasabu mengungkapkan, bertambahnya pengguna jasa bisa dicapai melalui peningkatan efektivitas operasional pelayanan kapal. Dimana Pelindo III memberikan jasa pandu khusus untuk TPS dan optimalisasi program window kapal, sehingga waktu tunggu kapal untuk bersandar semakin singkat.
Anak perusahaan lainnya, Terminal Teluk Lamong (TTL), mencatatkan peningkatan arus peti kemas karena adanya peningkatan kunjungan kapal untuk rute pendulum. Bahkan kini agen pelayaran Meratus Line, Tanto Intim Line, dan Salam Pacific Indonesia Line melakukan kerja sama joint slot kapal peti kemas, sehingga memiliki layanan kapal rute Belawan, Medan, yang masuk setiap 5 hari sekali.
"Kemudian untuk di Terminal Berllian yang dioperasikan oleh BJTI Port peningkatan volume peti kemas dikontribusikan dari percepatan siklus bongkar muat dan kegiatan tambat kapal," ujar dia.