EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian mengklaim adanya standing stock di seluruh Indonesia berkisar 1,2 juta ton hingga 1,4 juta ton beras. Angka tersebut, menurut dia, stabil setiap harinya.
Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, perhitungan tersebut mulai dilakukan pada Juni 2018. Ada 192 ribu penggilingan padi seluruh Indonesia terdiri dari penggilingan besar sebesar tiga persen, menengah sebesar enam persen dan sisanya merupakan penggilingan padi kecil.
Pihaknya melakukan survey di penggilingan dengan metode sampling. "Diambil 1.000 penggilingan padi. Jumlah masing-masing proporsional sesuai dengan persentase," katanya, Rabu (31/10).
Dengan begitu, sample penggilingan besar jauh lebih sedikit dibanding penggilingan kecil. Survey, kata dia, dilakukan setiap pekan."Itu kaya standing stock ya," ujar dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis adanya surplus beras tahun ini sebanyak 2,8 juta ton. Namun Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengklaim surplus beras 5,6 juta ton.
Menanggapi hal tersebut, Agung menegaskan jika data tersebut merupakan hasil survey Sucofindo. Pada Juni 2017 Sucofindo melakukan survey stok di penggilingan, stok yang ada di rumah tangga petani dan stok yang ada di pedagang."Pak Winarno (red; ketua KTNA) pasti paling tau karena ketua rumah tanga petani," ujarnya.