Selasa 06 Nov 2018 21:33 WIB

Menko Darmin Akui Ekonomi Belum Bisa Tumbuh Capai Target

Pertumbuhan ekonomo hingga akhir tahun diperkirakan sebesar 5,2 persen.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen sudah merupakan pencapaian yang baik dalam situasi global yang penuh ketidakpastian. Namun, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun belum dapat mencapai target.

"Ini menjadi penting, karena dalam situasi tekanan global, akibat perang dagang, normalisasi kebijakan The Fed, CPO harganya naik, kita tetap bisa mempertahankan pertumbuhan itu," kata Darmin di Jakarta, Selasa (6/11).

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga maupun investasi ini sudah relatif memadai, meski banyak terdapat faktor internal maupun eksternal yang berpotensi menyebabkan perlambatan. Dengan kondisi itu, Darmin memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun bisa berada pada kisaran 5,2 persen, walau belum memenuhi target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 5,4 persen.

Meski demikian, Darmin menyoroti laju ekspor yang belum bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingginya impor yang dibutuhkan untuk investasi dalam periode ini.

"Kita belum bisa mendorong ekspor secepat yang diharapkan, sehingga masih menjadi ketidakseimbangan di neraca perdagangan. Ini yang masih kurang di pertumbuhan ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen, sehingga secara kumulatif ekonomi nasional ikut tumbuh 5,17 persen.

Konsumsi rumah tangga pada periode ini tercatat tumbuh 5,01 persen, diikuti ekspor 7,52 persen, pembentukan modal tetap bruto 6,96 persen dan konsumsi pemerintah 6,28 persen.

Namun, pengeluaran yang tumbuh tinggi pada kuartal III-2018 adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yaitu 8,54 persen, karena tahapan pemilihan umum serentak telah dimulai.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah tingginya pertumbuhan impor pada periode ini hingga mencapai 14,06 persen, karena peningkatan nilai impor barang yang tercatat sebesar 49,72 miliar dolar AS.

Sementara itu, struktur PDB Indonesia masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang 55,26 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 32,12 persen, ekspor 22,14 persen dan konsumsi pemerintah 8,7 persen.

Meski tumbuh tinggi, konsumsi LNPRT hanya menyumbang 1,19 persen dalam struktur PDB menurut pengeluaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement