EKBIS.CO, SEOUL – Hyundai Motor Co melebarkan sayapnya di pasar Asia Tenggara dengan melakukan investasi 250 juta dolar AS atau sekitara Rp 3,75 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) ke perusahaan asal Singapura, Grab. Investasi dilakukan untuk mengejar peringkat dalam kompetisi di bidang transportasi online.
Dilansir di Strait Times, Rabu (7/11), nilai tersebut menjadikan ini sebagai investasi terbesar Hyundari ke perusahaan teknologi otomotif. Tapi, nominalnya lebih kecil dari yang dilakukan perusahaan lain seperti Toyota Motor Corp.
Terlepas dari itu, investasi Hyundai ke Grab menggarisbawahi pergeseran dalam strategi konglomerat Korea Selatan. Mereka biasanya menghindari kemitraan demi mengembangkan teknologi sendiri.
Hyundai dan afiliasi Kia Motors Corp akan meluncurkan proyek percontohan kendaraan listrik (electried vehicle/ EV) di Asia Tenggara pada tahun depan. Proyek dimulai dari Singapura, di mana 200 mobilnya akan disewakan kepada pengemudi Grab, ujar Hyundai dalam sebuah pernyataan.
Setelah Singapura, proyek EV akan berlanjut ke negara tetangganya seperti Malaysia dan Vietnam. Dua negara ini menjadi pasar utama mobil konvensional asal Jepang.
Gebrakan ini dilakukan Hyundai untuk mengantisipas penjualan yang lamban di dua pasar terbesarnya, Cina dan Amerika Serikat. Harga sahamnya diketahui telah jatuh hampir sepertiga pada tahun ini.
Hyundai telah bergabung dengan kompetisi global untuk berinvestas di perusahaan mobilitas karena kepemilikan mobil secara luas diperkirakan akan turun. Tren ini terjadi mengingat sebagian perusahaan memilih meningkatkan opsi berbagi mobil (car sharing) di kota-kota besar.
Chief Innovating Officer Hyundai, Chi Young-cho, mengatakan, langkah kemitraan dengan perusahaan teknologi otomotif tidak hanya dilakukan Hyundai. "Semua produsen otomotif global menyadari, menghasilkan pendapatan semata-mata dari penjualan kendaraan bukanlah pilihan yang layak dan berkelanjutan," ujarnya.
Grab mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana 2,7 miliar dolar AS sejauh ini. Termasuk di antaranya investasi baru dari Hyundai. Sampai akhir tahun, diperkirakan akan ada investasi 3 miliar dolar AS dari perusahaan lain. Tapi, Presiden Grab Ming Maa mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan belum berencana untuk go public.
Kemitraan ini akan membantu Grab menurunkan kepemilikan mobil dan biaya operasi untuk para pengemudinya, ujar Maa. Biaya yang lebih rendah membantu perusahan menarik dan mempertahankan pengemudinya.
Sementara itu, Chi menjelaskan, Hyundai berharap dapat meluncurkan layanan berbagi-tumpangan sendiri di beberapa pasar pada tahun depan. "Pembuat mobil sedang melihat akuisisi," ujarnya tanpa memberikan rincian.