EKBIS.CO, SURABAYA -- Nelayan di seluruh Jawa Timur (Jatim) akan menerima 3.738 paket konverter kit. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membantu nelayan lebih hemat dalam operasional.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan untuk total wilayah Pertamina MOR V (Jatim-Bali-Nusa Tenggara) direncanakan menerima sebanyak 6.740 paket. Pada tahun 2017, kata dia, sudah terealisasi pendistribusian sebanyak 566 paket perdana dan di tahun 2018 ditargetkan selesai pendistribusian pada akhir bulan November 2018.
ditugaskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri ESDM No 294 K/10/MEM/2018 tentang Penugasan Penyediaan, Pendistribusian, dan Pemasangan Paket Perdana Liquefied Petroleum Gas untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil Tahun Anggaran 2018. Pertamina juga akan berkomitmen untuk melaksanakan penugasan yang diberikan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh tim Kementerian ESDM.
Sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0116.K/10/DJM.I/2018 terdapat beberapa kriteria penerima paket perdana konverter kit, antara lain yaitu nelayan pemilik kapal lebih kecil atau sama dengan lima GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin, dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin lebih kecil atau sama dengan 13 HP (Horse Power).
Selain itu, nelayan harus menggunakan jenis alat tangkap yang ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis, dan memiliki identitas yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan/atau surat keterangan dari dinas kelautan dan perikanan setempat apabila belum memiliki kartu identitas yang dimaksud.
Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan berterima kasih kepada Pertamina yang telah membantu dalam merealisasikan konversi.
"Paket perdana ini yang telah diberikan, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman nelayan dan bisa meminimalisasi beban operasional," kata Jonan saat menyerahkan 200 paket perdana konverter kit kepada nelayan di Kecamatan Jenu, Tambak Boyo, Widang, Kabupaten Tuban.
Paket perdana yang diberikan kepada nelayan Tuban terdiri dari satu unit mesin/motor penggerak, satu unit konverter kit, dan aksesori pendukungnya, dua buah tabung elpiji tiga kg beserta isinya, serta satu unit as panjang, baling-baling dan aksesorisnya.
Sebelumnya, saat menggunakan bensin, nelayan merogoh kocek sekitar Rp135.450 dengan asumsi penggunaan kapal selama 10 jam atau setara dengan 21 liter Rp 6.450/liter, namun, setelah konversi menggunakan elpiji nelayan hanya memerlukan Rp 64.000 atau lebih hemat 50 persen.