Kamis 29 Nov 2018 15:16 WIB

Kemendes PDTT Bantu Pemkab Lampung Barat Remajakan Kopi

Perkebunan berkontribusi cukup besar terhadap PDB Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Buruh tani mengumpulkan biji kopi robusta hasil panennya di kebun Ki Oyo Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (10/5). Dari lahan 2.000 hektare yang ditanami kopi robusta di Kabupaten Ciamis bisa menghasilkan 1.000 ton kopi per tahunnya dengan harga mencapai Rp150 ribu per kilogram.
Foto: Adeng Bustomi/Antara
Buruh tani mengumpulkan biji kopi robusta hasil panennya di kebun Ki Oyo Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (10/5). Dari lahan 2.000 hektare yang ditanami kopi robusta di Kabupaten Ciamis bisa menghasilkan 1.000 ton kopi per tahunnya dengan harga mencapai Rp150 ribu per kilogram.

EKBIS.CO, BANDAR LAMPUNG -- Produksi dan kualitas menurun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat akan melakukan peremajaan (replanting) tanaman kopi robusta. Pemkab telah menerima bantuan dari Kementrian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk peremajaan di daerah produsen kopi terbesar di Lampung tersebut.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Tri Umaryani mengatakan, bantuan dalam program peremajaan tanaman kopi tersebut yakni berasal dari Kemendes PDTT berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang terdiri dari mesin roasting kap 3 kg sebanyak dua unit, mesin roasting kap 5 kg satu unit, mesin penyiang gulma sebanyak 33 set, terpal jemur 200 lembar, mesin huller 19 unit, mesin pulper sebanyak empat unit, mesin pencuci kopi seunit,  mesin grader seunit, mesin bubuk kopi dua unit.

Sedangkan bantuan dari Kementan untuk peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan yakni intensifikasi kopi robusta seluas 100 hektare (ha), peremajaan kopi robusta seluas 630 ha, sertifikasi organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik di desa organik berbasis komoditas perkebunan sebanyak 3 kt, alat pembuat lubang tanam dan rorak sebanyak 41 unit, fasilitasi pengolah kopi sebanyak 3 kt, alat pasca panen kopi 5 kt, irigasi perpompaan sebanyak 1 kt, fasilitasi pembentukan  lembaga ekonomi masyarakat sebanyak 6 kt, bantuan benih lada sebanyak 2 kt, bantuan desa mandiri benih kopi robusta sebanyak 2 kt.

Sedangkan dari Pemkab Lampung Barat sendiri melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan pada tahun 2019 menganggarkan dalam APBD-nya. “Guna meningkatkan produksi kopi, Dinas Perkebunan dan Peternakan tahun depan mengalokasikan program peremajaan melalui penyambungan dengan menggunakan bibit entris,” katanya dalam keterangan persnya, Rabu (21/11).

Kopi Gayo Diminati Pasar Kanada

Menurut dia,  program peremajaan tanaman kopi melalui penyambungan menggunakan bibit entris. Pola semacam itu akan dilaksanakan di lahan seluas 225 ha. Melalui anggaran APBD tahun depan disiapkan 22.500 batang bibit entris untuk lahan seluas 225 ha dengan rician 100 batang per hektare.

“Bantuan bibit bersifat stimulan, kekurangannya dari petani sendiri,” katanya.

Pemberian bantuan bibit entris mengutamakan terhadap lahan perkebunan kopi yang kondisinya selama ini belum mendapatkan program peremajaan. Terlebih pada tanaman kopi yang sudah tua tapi dinilai masih produktif. Tujuannya agar tanaman kopi tersebut dapat berproduksi optimal.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus pernah menyatakan, pembangunan sub sektor perkebunan berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat, salah satunya kabupatennya produsen kopi robusta terbesar di Lampung.

Namun ujar dia, masalah klasik masih harus dihadapi yakni produktivitas dan mutu yang masih rendah. Sebab itu, bantuan sarana dan prasarana pertanian dari pusat merupakan stimulan untuk mendukung percepatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu komoditas kopi robusta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement