EKBIS.CO, BANYUASIN – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatra Selatan (BPTP Sumsel) menggelar diseminasi teknologi budidaya pertanian berbasis mekanisasi. Diseminasi bertujuan menekan senjang hasil padi di lahan rawa pasang surut.
Peneliti BPTP Balitbangtan Sumsel Budi Rahardjo menerangkan, senjang hasil adalah perbedaan antara potensi hasil yang dapat dicapai pada kondisi optimal dengan hasil aktual yang dicapai oleh petani. Secara sederhana, senjang hasil diperoleh dengan membandingkan rata-rata produktivitas suatu wilayah dengan produktivitas tertinggi yang pernah dicapai oleh petani di wilayah tersebut.
“Diseminasi teknologi budidaya diperlukan sebagai upaya menekan senjang hasil,” kata Budi pada acara Temu Lapang Diseminasi Teknologi Budidaya Berbasis Mekanisasi untuk Menekan Senjang Hasil Padi di Lahan Rawa Pasang Surut di Banyuasin, Sumsel, Kamis (29/11).
Temu Lapang dihadiri Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel Amirudin Pohan, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumsel, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, perwakilan Internasional Rice Research Institute (IRRI), peneliti dan penyuluh BPTP Balitbangtan Sumsel, Koordinator BPP Muara Telang, PPL, Ketua Gapoktan, serta anggota kelompok tani.
Budi yang juga ketua pelaksana kegiatan dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Temu Lapang diikuti 200 orang peserta yang terdiri dari PPL serta anggota kelompok tani di sekitar Kecamatan Muara Telang. Dalam kegiatan tersebut, selain menggunakan Varietas Unggul Balitbangtan (VUB) dan pupuk optimal, BPTP Balitbangtan Sumsel juga mengenalkan beberapa teknologi mekanisasi, yaitu penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
Menurut Budi, penggunaan alsintan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas pertanian. “Ini kan pemerintah sudah banyak memberikan bantuan alsintan kepada petani, nah bantuan alsintan itu perlu dimanfaatkan dengan optimal.”
Saat ini, kata Budi, produksi rata-rata petani di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin mencapai 6 ton/ha gabah kering panen (GKP). Namun demikian, ada beberapa petani sudah mencapai produktivitas 8-10 ton/ha GKP.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Banyuasin Rosadi berharap, penerapan teknologi yang sudah teruji dan terbukti keunggulannya dalam menekan senjang hasil, bisa semakin meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel Amirudin Pohan menyampaikan, salah satu tugas dan fungsi BPTP Balitbangtan Sumsel adalah mendiseminasikan inovasi pertanian sesuai karakterisasi wilayah masing-masing. “Salah satunya melalui Temu Lapang ini.”
Melalui kegiatan Temu Lapang, kata dia, semua yang terlibat dapat berbagi informasi untuk saling melengkapi dan belajar. “Sekarang tinggal silahkan petani memilih teknologi yang pas untuk dapat diaplikasikan. Ingat, tidak ada peningkatan produktivitas hasil tanpa adanya teknologi,” ujar Amiruddin.