Rabu 19 Dec 2018 08:50 WIB

Pelindo II Kembangkan Pelabuhan Sungai Lais

Sungai Lais sudah beroperasi sebagai pelabuhan untuk untuk kapal curah kering

Rep: Maspriel Aries/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas bongkar muat kapal pelayaran rakyat antar pulau di pelabuhan Sungai Lais, Palembang.
Foto: Republika/Maspriel Aries
Aktivitas bongkar muat kapal pelayaran rakyat antar pulau di pelabuhan Sungai Lais, Palembang.

EKBIS.CO, PALEMBANG -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Company (IPC) telah mempersiapkan rencana bisnis 2019. BUMN pelabuhan tersebut akan mengembangkan pelabuhan Sungai Lais, pelabuhan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan Boom Baru, Palembang.

General Manager (GM) PT Pelindo II (Persero) cabang Palembang Agus Edi Santoso menjelaskan, selama ini PT Pelindo II telah mengoperasikan pelabuhan Boom Baru. Namun pelabuhan yang terletak di tepi sungai Musi tersebut sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena kawasannya yang terbatas.

"Untuk pengembangan bisnis pada 2019 PT Pelindo II sudah merencanakan untuk membangun pelabuhan Sungai Lais yang berada di bagian hilir sungai Musi atau berjarak sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan Boom Baru,” kata Agus Edi Santoso, Rabu (19/12).

Menurut Agus Edi, selama ini pelabuhan Sungai Lais sudah beroperasi sebagai pelabuhan untuk untuk kapal curah kering, curah cair dan bag cargo. Pelabuhan sungai Lais saat ini lebih banyak digunakan kapal-kapal pelayaran rakyat yang mengangkut barang antar pulau.

Perusahaan yang sudah memanfaatkan pelabuhan Sungai Lais diantaranya PT Dinar Jaya Energy dan PT Petro Arta Indo untuk pengisian high speed diesel (HSD) dan PT Trimitra Palm Niaga untuk tangki minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

“Pada 2019 PT Pelindo II sudah menyiapkan dalam rancangan anggaran belanja untuk pembangunan pelabuhan Sungai Lais sebesar Rp 50 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti jetty, depo dan gudang serta perbaikan akses jalan menuju pelabuhan sepanjang 1,5 kilomter,” ujar Agus.

Dibanding pelabuhan Boom Baru yang hanya memiliki lahan seluas 24 hektare, pelabuhan Sungai Lais memiliki lahan sekitar 200 hektare. Saat ini pelabuhan tersebut memiliki kedalaman kolam pelabuhan sekitar satu hingga tiga meter. Dengan pengembangan pada 2019, kolam pelabuhan akan diperdalam sehingga kapal berkapasitas di atas 2.000 ton bisa bersandar di pelabuhan.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Harnojoyo saat menerima kunjungan GM PT Pelindo II cabang Palembang Agus Edi Santoso, mengharapkan pengembangan pelabuhan Sei Lais dapat segera direalisasikan untuk perekonomian Palembang yang terus meningkat. 

Menurut Harnojoyo, optimalisasi pelabuhan Sungai Lais sebagai pelabuhan dalam kota, merupakan langkah Pemerintah Kota Palembang dalam mengembangkan kawasan tersebut sebagai wilayah ekonomi baru sesuai dengan rencana pembangunan jalan lingkar luar dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Palembang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement