EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi akan mengevaluasi penurunan harga BBM nonsubsidi sekali dalam sebulan. Frekuensi evaluasi tidak akan terlampau sering agar tak membingungkan masyarakat.
"Kami sedang evaluasi, Pertamina baru saja (menurunkan) kemarin," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian untuk BBM jenis tertentu. Harga minyak dunia tidak akan memengaruhi kebijakan harga untuk Solar 48 dan minyak tanah, serta BBM khusus penugasan, yakni Premium 88.
Menurut data dari Kementerian ESDM, produksi BBM sepanjang tahun 2018 mencapai 44,35 juta kiloliter. Realisasi penjualan tahun 2018 untuk BBM subsidi 2018 mencapai 16,12 juta kilo liter, sedangkan BBM nonsubsidi mencapai 51,23 juta kiloliter. Penyaluran Fatty Acid Methyl Eter (FAME) atau biosolar B20 selama tahun 2018 mencapai 1,67 kiloliter.
Sebelumnya Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi dengan besaran yang bervariatif seiring dengan turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika. Sementara harga BBM nonsubsidi yang mengalami penyesuaian harga, yakni Pertalite turun sebesar Rp150 per liter, Pertamax turun Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite turun Rp200 per liter, dan Dex turun sebesar Rp100 per liter.