EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf menekankan pentingnya peran mahasiswa di sektor hortikultura. Hal itu dikatakan Sri dalam diskusi dengan Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus Universitas Sumatera Utara, Senin (21/1).
"Bisnis di bidang hortikultura masih sangat terbuka. Kita masih membutuhkan banyak pengusaha muda untuk berani terjun di bidang hortikultura,” kata Sri.
Sri mewakili Dirjen Hortikultura, Suwandi dalam diskusi bertema “Optimalisasi Peran Mahasiswa Dalam Advokasi Demi Kesejahteraan Petani Di Sektor Tanaman Hortikultura”. Ia berbicara di hadapan 150 anggota ISMPI dari seluruh Indonesia.
Menurut Sri, hortikultura merupakan sektor menjanjikan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, mulai dari komoditas sayur, buah, tanaman hias dan tanaman obat.
Sri mengajak para mahasiswa memahami peluang-peluang bisnis di sektor hortikultura melalui magang atau terjun langsung ke lapang, sehingga setelah lulus dari universitas sudah menentukan pilihan usaha yang akan digeluti.
Melalui kegiatan seminar ini, Sri juga mengajak mahasiswa untuk kritis terhadap berita-berita yang ada di media sosial terkait perkembangan pertanian yang terjadi, karena ada juga berita yang tidak tepat tapi menjadi viral.
“Jangan langsung percaya, tapi tanyakan langsung ke sumbernya, Kementerian Pertanian melalui Biro Humas siap memberikan informasi yang benar,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Pertanian USU Hasanuddin. Ia berharap lebih banyak lulusan Fakultas Pertanian mengabdikan dirinya dalam bidang-bidang pertanian, bukan di luar bidang pertanian.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sejak 2015, Kementerian Pertanian fokus pada produksi cabai dan bawang merah. Hal ini dilakukan agar ketersediaan merata sepanjang tahun di semua wilayah dan tidak terjadi gejolak harga. Selain itu bawang putih ditargetkan untuk swasembada pada 2021 nanti. Selain itu Ditjen Hortikultura juga terus mencari peluang pasar eksport, khususnya untuk buah-buah tropis seperti mangga, manggis, pisang, salak, nenas dan lain lain.
Seminar ini dilanjutkan dengan Focus Grup Discussion dan kunjungan lapang mengangkat permasalahan petani hortikultura di Kabupaten Simalungun. Kunjungan ini untuk mengasah daya analisis, kreatifitas dan inovasi ISMPI dalam membantu memberikan solusi di lapangan.