EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending Tokomodal menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 130 miliar kepada para pemilik warung kecil. Pinjaman senilai Rp 130 miliar ini disalurkan selama kuartal IV 2018.
"Kami ingin membantu para pemilik warung untuk naik kelas," ujar Co-Founder Fintech Tokomodal Chris Antonius dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (25/1).
Dia menjelaskan bahwa Tokomodal merupakan perusahaan fintech yang benar-benar membantu permodalan warung kecil karena selama ini yang membuat warung kecil sulit berkembang adalah masalah permodalan. Mereka sulit menambah stok jualannya karena minimnya modal.
"Fintech Tokomodal hadir untuk membantu mengatasi masalah mereka. Pemilik warung bisa memesan barang jualannya dulu ke Alfamikro, bayarnya belakangan," kata Chris.
Menurutnya, pemilik warung tinggal mendaftar sebagai anggota r Alfamikro. Warung yang bisa menggunakan pembiayaan fintech Tokomodal adalah yang sudah terdaftar menjadi Outlet Binaan Alfamart (OBA). Selain itu, mereka memiliki bangunan fisik warung dan bisa menggunakan smartphone Android.
Keberadaan fintech Tokomodal disambut baik oleh OBA. Terbukti saat ini sudah ada lebih dari 8.000 OBA yang memanfaatkan aplikasi fintech Tokomodal.
Alimah (27), salah satu OBA mengungkapkan omzet yang didapat dari usaha kelontong per hari sekitar Rp 2 juta. "Saya tidak begitu ngitung keuntungan ya, tapi rata-rata omzetnya sekitar Rp 2 juta," tuturnya.
Tidak hanya nasabah peminjam, para pemodal Tokomodal juga diuntungkan. Keuntungan yang didapat oleh pemodal adalah bisa mendapatkan bunga yang lebih besar dari deposito di perbankan. Jumlah pemodal Tokomodal telah mencapai lebih dari 600 orang.
"Buat pemodal tidak ada batasan minimal budget yang penting kalau mereka mau daftar ya silakan," kata Direktur Utama Fintech Tokomodal Muhammad Aidil Fathany.