EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) meminta para pelaku pasar digital untuk merangkul dan turut serta membina para pengusaha lokal dalam memasarkan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Cara ini, menurut JK, diharapkan dapat meningkatkan industri kreatif Tanah Air.
"Jadi, upaya yang dibutuhkan oleh beberapa e-commerce, Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya itu ialah harus bersama-sama membina usaha kecil. Seperti apa yang dilakukan Alibaba di Cina juga seperti itu, bukan hanya menjadi marketplace, tapi juga harus ada (peran)," katanya pada acara Kadin Talk di Menara Kadin Indonesia Jakarta, Kamis (31/1).
Keterlibatan pelaku pasar digital tersebut juga harus berjalan bersama dengan Pemerintah dalam meningkatkan potensi pengusaha lokal dan produk UMKM. Pelaku pasar digital yang lebih paham kondisi riil perdagangan, diharapkan dapat memberikan gambaran nyata kondisi industri kecil dan menengah kepada Pemerintah khususnya kementerian sektor perekonomian.
"Yang tahu (kondisi) pasar kan para pengusaha ini, birokrat itu tahunya administrasi tapi tidak tahu marketing. Jadi di sini letaknya kolaborasi antara pengusaha besar dan pengusaha menengah, pengusaha kecil untuk memperbaiki kualitas itu," katanya.
Wapres menceritakan pengalamannya sewaktu menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada periode Oktober 1999 - Agustus 2000. Saat itu, sebagian besar PNS Kementerian Perdagangan (Kemendag) hanya mengerti di tataran peraturan dan perundang-undangan, bukan kondisi nyata perdagangan di Tanah Air.
"Saya pernah (jadi) Mendag, bertanya kepada anak buah, ya yang keluar inpres nomor sekian, keppres nomor sekian, UU nomor sekian, tidak ada sesuatu yang riil yang harus kita buat," ungkapnya.
Di tengah perkembangan industri global, yang ditandai dengan Revolusi Industri 4.0, UMKM dan industri kerajinan lokal menjadi sektor penting untuk ditingkatkan. Di Indonesia khususnya, lanjut Wapres, industri kecil dan menengah akan tetap ada, meskipun banyak negara sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang lebih banyak melibatkan robot dan otomasi.
"Memang sangat penting sekali UMKM ditingkatkan. Memang selalu ada dengan orang berbicara tentang Revolusi Industri 4.0, tapi kalau terlalu banyak otomasi atau robotik, lalu siapa pembelinya? Siapa konsumernya?" ujarnya.