Senin 11 Feb 2019 15:32 WIB

Asita akan Gelar Aksi di Istana Terkait Harga Tiket Pesawat

Kenaikan harga tiket pesawat dan aturan bagasi berbayar mematikan sektor pariwisata

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas masukan barang milik penumpang ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Soekarno,-Hatta, Tanggerang,Banten. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas masukan barang milik penumpang ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Soekarno,-Hatta, Tanggerang,Banten. ilustrasi

EKBIS.CO, MATARAM -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Nusa Tenggara Barat (NTB) Dewantoro Umbu Joka mengatakan seluruh perwakilan DPD Asita se-Indonesia akan menggelar aksi damai menyuarakan tuntutan agar adanya penurunan harga tiket pesawat  dan penerapan bagasi berbayar di depan Istana Presiden di Jakarta pada 28 Februari mendatang.

"Tanggal 28 (Februari) kita demo di (depan) istana, permintaan kami pemerintah meninjau ulang kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar," ujar Umbu kepada di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Senin (11/2).

Umbu menyampaikan, kebijakan maskapai yang menaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar mematikan sektor pariwisata, termasuk di Lombok. Umbu menilai, karakteristik wisatawan nusantara (wisnus) sangat gemar berbelanja saat berkunjung, berbeda dengan karakteristik wisatawan mancanegara (wisman).

Kebijakan penerapan bagasi berbayar yang dilakukan Lion Air Group, kata Umbu, membuat minat berbelanja wisnus menjadi berkurang. Menurut Umbu, kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar menjadi isu nasional yang mengancam keberlangsungan sektor pariwisata.

"Ini kita tidak mengada-ada, anggota Asita se-Indonesia saja ada 7 ribu orang, anghoyta Asita NTB ada 160-an orang, belum termasuk pegawai, berapa banyak orang yang terdampak dari kebijakan tersebut," kata Umbu menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement