Selasa 26 Feb 2019 16:09 WIB

Jamkrindo Syariah Bukukan Laba Rp 22,5 Miliar

Jamkrindo Syariah menargetkan nilai penjaminan Rp 28,32 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Jamkrindo Syariah: Karyawan Jamkrindo Syariah melintasi koridor kantornya di Jakarta, Rabu (28/12). Memasuki akhir buku 2016 Jamkrindo Syariah membukukan asset Rp 350 miliar dengan nilai penjaminan mencapai Rp 7,5 trilliiun dan Imbal Jasa Kafalah mencapai
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Jamkrindo Syariah: Karyawan Jamkrindo Syariah melintasi koridor kantornya di Jakarta, Rabu (28/12). Memasuki akhir buku 2016 Jamkrindo Syariah membukukan asset Rp 350 miliar dengan nilai penjaminan mencapai Rp 7,5 trilliiun dan Imbal Jasa Kafalah mencapai

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sepanjang 2018, Jamkrindo Syariah (Jamsyar) membukukan laba tahun berjalan Rp 22,52 miliar. Kinerja laba perusahaan tumbuh 82,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 11,19 miliar.

Sementara sisi nilai penjaminan tercatat Rp 21,35 triliun atau tumbuh 66,12 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,24 triliun. Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo mengatakan nilai penjaminan tersebut, imbal jasa kafalah (IJK) yang diterima oleh perusahaan Rp 295,32 miliar atau tumbuh 79,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 155,02 miliar.

Baca Juga

“Kami melakukan inovasi produk penjaminan, penambahan jaringan layanan, optimalisasi IT untuk proses bisnis dan kegiatan pendukung di perusahaan, serta penguatan human capital baik dari sisi kualitas maupun kuantitas dan penyempurnaan system manajemen human capital untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (26/2).

Kenaikan nilai penjaminan turut mendongkrak jumlah debitur. Tercatat 2018 lalu, jumlah debitur 476.042 dibandingkan tahun sebelumnya 128.793 debitur. “Produk terbanyak yang diminati salah satunya pembiayaan multiguna dan kontra bank garansi,” kata dia.

Sementara klaim tumbuh 247 persen menjadi Rp 67,42 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 11,55 miliar. Saat ini, Jamsyar memiliki jaringan pelayanan di Bandung, Medan, Surabaya Palembang, Pontianak, Makassar, Mataram, Banjarmasin, Aceh, Lampung, Pekanbaru dan Balikpapan.

“Tahun ini kami akan mengembangkan wilayah antara lain empat kantor unit pelayanan baru, lima kantor cabang, 11 kantor pemasaran. Sementara untuk wilayah masih dalam kajian,” ucapnya.

Pada 2018 lalu, perusahaan memiliki aset sebesar Rp 746,64 miliar atau tumbuh 45,69 persen dibandingkan tahun lalu Rp 469,33 miliar. Target 2019 berbekal kinerja tersebut, perusahaan optimistis pada tahun ini menargetkan nilai penjaminan Rp 28,32 triliun atau tumbuh 35 persen dan perolehan laba Rp 36,22 miliar.

“Kami melakukan inovasi dengan memperhatikan kondisi pasar dan risiko, lalu perluasan pasar dan jaringan layanan dan optimalisasi IT untuk proses produksi dan layanan,” kata dia.

Menurutnya, perusahaan juga berupaya meningkatkan brand image perusahaan serta didukung dengan penambahan modal untuk penambahan kapasitas guna mendukung ekspansi pasar yang luar biasa pada 2018 dan 2019. “Kami meningkatkan Brand Loyalty dan Bran Equity, sosialisasi dan bisnis gathering dengan intensifikasi hubungan kerja sama, melakukan survey pasar dan membangun sistem penangan complain,” ungkapnya.

Perusahaan juga akan dilakukan oleh Perum Jamkrindo selaku pemegang saham secara bertahap. Pada 2018 dilakukan penambahan sebesar Rp 50 miliar dan 2019 sebesar Rp 150 miliar dan pada 2020 Rp 150 miliar.

“Dengan tambahan modal tersebut, kapasitas penjaminan semakin bertambah serta meningkatkan kredibilitas perusahaan,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement