Selasa 12 Mar 2019 21:17 WIB

Bappenas Minta Marketplace Kurangi Jual Barang China

70 persen barang yang dijual di marketplace berasal dari China

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Perniagaan elektronik atau e-commerce.
Foto: Pixabay
Perniagaan elektronik atau e-commerce.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengimbau para pelaku e-commerce untuk tidak mendominasi pasar jual beli online dengan barang produk Cina. Bambang meminta produk UMKM bisa mendominasi pasar jual beli online yang sedang ramai saat ini.

Meski meminta, namun pemerintah enggan mematok kewajiban penjualan barang dalam negeri di dalam marketplace tersebut. Bambang menjelaskan pemerintah hanya ingin mendorong agar marketplace bisa menjadi salah satu wadah strategis bagi produk indonesia.

Baca Juga

"Kurang tepat kalau harus dibatasi sekian persen, yang bisa kita dorong adalah himbauan atau dorongan agar terutama ada dua, pertama fasilitasi dari pemerintah untuk memeprtemukan potensial produsen yaitu yang dari umkm terutama dengan pihak market platformnya," ujar Bambang, Selasa (12/3).

Bambang menjelaskan dengan marketplace yang sedang berkembang saat ini bisa menjadi wadah yang baik untuk para produsen yang selama ini mengeluhkan soal penetrasi pasar. Melalui marketplace, kata Bambang, hubungan antara produsen dan konsumen bisa lebih dekat.

"Kadang market platform tidak kenal dengan siapa produsennya. Dan produsen tidak tahu bagaimana menjual produknya platform tersebut. Tugas pemerintah bukan membuat aturan membelit tetapi memfasilitasi supaya hubungannya lancar," ujar Bambang.

Saat ini kata Bambang jika dirinci marketplace Indonesia masih didominasi barang barang dari Cina. Komposisinya bahkan mencapai 70 persen dari barang yang dijual di marketplace. Ia berharap komposisi antara produk Cina dan dalam negeri bisa seimbang.

"Paling tidak kita jangan didominasi, lebih bagus di atas 50 persen. Tapi untuk e-commerce dari luar paling tidak 50 persen lah produk dari dalam negeri. Lebih banyak lebih baik," ujar Bambang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement