EKBIS.CO, JAYAPURA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku - Papua menambah penyaluran BBM untuk wilayah Sentani. Bantuan pengiriman tambahan BBM ini disalurkan melalui Posko Induk Kantor Bupati Jayapura sebagai langkah cepat tanggap penaggulangan banjir bandang Sentani.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, menjelaskan penambahan penyaluran BBM dilakukan untuk memperlancar evakuasi dan mobilisasi pengungsi korban banjir bandang akhir pekan lalu. Pada Senin, Pertamina sudah menambah penyaluran BBM ke SPBU Sentani untuk menjaga ketahanan stok SPBU.
"Selain itu, Pertamina juga memprioritaskan kebutuhan Biosolar untuk kendaraan berat Pembersih Lumpur LANUD (Pangkalan Udara TNI AU)," ujar Brasto dalam keterangan pers kepada wartawan, Rabu (20/3).
Brasto menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mensuplai kembali Dexlite untuk kebutuhan genset Posko Bencana Banjir Bandang Sentani pada Rabu. Penyaluran tambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM, membantu alat berat untuk membersihkan lumpur dan puing-puing, serta untuk penerangan posko tanggap darurat.
Dalam kesempatan ini, Pertamina juga menyalurkan tambahan bantuan berupa LPG ukuran 50 kg yang digunakan di dapur umum BPBD Provinsi. Selain itu, bantuan berupa bahan makanan, makanan ringan, selimut, peralatan mandi, air mineral, dan pakaian layak pakai juga diserahkan untuk meringankan korban banjir bandang di posko pengungsian.
Banjir Bandang menerjang wilayah Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 WIT. Banjir Bandang melanda sembilan kelurahan, dengan kelurahan Dobonsolo, Doyo baru, Hinekombe yang paling parah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih ada 74 orang dinyatakan hilang pascabanjir bandang yang menerjang Sentani. Korban meninggal dikabarkan telah mencapai 89 orang, terdiri dari 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan tujuh lainnya kehilangan nyawa akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura.