EKBIS.CO, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan belum berencana menyediakan layanan pinjaman online. Mengingat layanan ini tengah booming dilakukan perusahaan Financial Technology (Fintech) Peer to Peer (P2P).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan saat ini masyarakat Indonesia belum memiliki sikap kedewasaan dalam hal pinjaman online. “Ada nasabah ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) kasusnya dia pinjam ke 15 aplikasi. Mungkin kecil-kecil (pinjaman) tapi bunganya tinggi, dia tidak bisa bayar, dia pinjam ke aplikasi lain. Mulai dari rumah sampai kantor diteror, ini butuh kedewasaan masyarakat,” ujarnya saat acara ‘Pembukaan Rekening Online BCA’ di Hotel Kempinski, Kamis (11/4).
Menurutnya masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memiliki edukasi soal pinjaman online. Padahal, pinjaman online memiliki bunga dan cicilan tinggi, sehingga harus memikirkan pertimbangan daya bayar masyarakat itu.
“Kita belum siap. Biarkan P2P Lending yang mulai. Kalau sudah matang kita ikuti, kalau tahu kunci-kunci algoritmanya,” ucapnya.
Di sisi lain, Jahja menyarankan masyarakat selalu berhati-hati dalam bertransaksi menggunakan aplikasi perbankan digital. Meskipun sudah dilengkapi dengam sistem keamanan yang ketat, kata Jahja, nasabah juga tidak boleh lalai dalam melakukan transaksi keuangan.
“Masih banyak nasabah mengabaikan imbauan bank mengenai ketentuan dalam memilih kombinasi nomor sandi Personal Identification Number (PIN) dalam aplikasi digital banking,” ungkapnya.
Menurutnya selama ini nasabah banyak menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau tanggal pernikahan. Selanjutnya, nasabah juga sering menuliskan nomor PIN di sembarangan tempat, sehingga mudah diketahui oleh orang yang tak dikenal.
Tak hanya itu, kata Jahja, kelalaian masyarakat dalam penggunaan fasilitas perbankn masih rendah. Salah satunya, tingkat migrasi dari kartu berteknologi Magnetic Stripe ke Teknologi Chip.
“Saat ini kami mencatat dari 18 juta kartu baru 8 juta yang sudah bermigrasi ke Chip, rendah sekali,” ucapnya.