Jumat 12 Apr 2019 09:00 WIB

Gojek Sumbang Rp 44,2 Triliun untuk Ekonomi Indonesia

Kontribusi Gojek pada perekonomian Indonesia dihitung dari selisih pendapatan mitra.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Founder dan Global CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berfoto bersama usai konderensi pers kinerja Gojek Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Founder dan Global CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berfoto bersama usai konderensi pers kinerja Gojek Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/4).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Founder dan Global CEO Gojek Nadiem Makariem mengatakan saat ini Gojek sudah berhasil mengembangkan platform super app yang menhubungkan jutaan rakyat Indonesia. Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyatakan kontribusi mitra Gojek pada 2018 kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun.

“Angka ini naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Nadiem dalam konferensi pers di kawasan Ancol, Kamis (12/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan Gojek saat ini menjadi salah satu akselerator utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Nadiem mengatakan berdasarkan laporan Google dan Temasek, ekonomi digital Indonesia memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Sementara itu, Nadiem mengungkapkan kontribusi Gojek pada perekonomian Indonesia tersebut dihitung dari selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung dengan Gojek. “Angka tersebut baru menghitung dari empat layanan Gojek yaitu Goride, Gofood, Goclean, dan Gopay,” jelas Nadiem.

Jika layanan lain dalam ekosistem Gojek digabungkan, kata Nadiem, hasilnya pasti jauh lebih besar. Hasil riset tersebut menurutnya sangat memperlihatkan kontribusi nyata Gojek yang terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Terlebih, Nadiem mengatakan, saat di negara-negara lain muncul ketakutan teknologi menggantikan orang, namun Indonesia justru berbeda. “Melalui Gojek, teknologi merangkul jutaan masyarakat supaya bisa punya akses pada pendapatan yang lebih baik, akses pada layanan dan produk dan jasa keuangan serta akses pada pelanggan,” jelas Nadiem.

Dia yakin teknologi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan di indoneisa bukan malah menhilangkan. Nadiem mengatakan saat ini terbukti, Gojek sudah memiliki 1,7 mitra pengemudi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement