Rabu 24 Apr 2019 18:34 WIB

Pembangunan Kilang Cilacap Terganjal Valuasi Proyek

Pertamina menggandeng Saudi Aramco untuk membangun Kilang Cilacap

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
  Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Rencana pembangunan Kilang Cilacap masih dalam perencanaan. Saat ini Pertamina dengan Saudi Aramco yang menjadi salah satu partner dalam pembangunan proyek kilang ini masih melakukan valuasi proyek tersebut.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan Pertamina dan Saudi Aramco saat ini memiliki masing masing perhitungan nilai proyek. Saat ini kedua pihak masih melakukan sinkronisasi dari valuasi tersebut dengan melibatkan valuator independen.

Baca Juga

"Nah, Aramco ini pernah ada diskusi Pertamina-Aramco dan ada wakil pemerintah. Waktu itu, kita akan mensimulasi kira-kira proyek Kilang Cilacap ini, bagaimana nanti akan memberikan nilai keekonomiannya," ujar Ignatius di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (24/4).

Ignatius juga menjelaskan Pertamina sendiri sudah mengantongi nilai valuasi proyek melalui perhitungan lama. Perhitungan tersebut juga sudah disampaikan kepada Saudi Aramco untuk bisa menjadi acuan mereka dalam melakukan valuasi.

Sementara itu, angka valuasi terbarunya masih akan disesuaikan dengan peraturan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Angka yang kita keluarkan waktu itu, angka indikatif untuk mendapatkan gambaran keekonomian, dan kita sampaikan bahwa kita akan gunakan prosedur melalui aturan OJK," ujar Ignatius.

Karena masih adanya perbedaan dalam perhitungan valuasi proyek tersebut saat ini sudah ada valuator independen yang terstandar internasional untuk bisa menengahi perbedaan perhitungan tersebut. Meskipun, hingga saat ini angka yang diinginkan kedua belah pihak belum juga menghasilkan titik temu.

"Namun, kita masih mencoba sampai Juni nanti dan masih ada beberapa data yang harus dipastikan. Maka, kita akan lihat saja apakah akan ada hasil di bulan Mei atau Juni," kata Ignatius.

Meski demikian, Ignatius mengaku bahwa sebenarnya baik pihak Pertamina maupun Aramco sudah sama-sama memahami. Bahwa apabila perhitungan mengenai valuasi proyek Kilang Cilacap itu tidak juga bisa disepakati, maka kedua belah pihak tidak akan memaksakan kerja sama pada proyek tersebut.

"Ya kalau tidak ketemu juga tidak akan kami paksakan," ujar Ignatius.

Apalagi, lanjut Ignatius, Pertamina pun sudah memastikan kesiapan kalaupun nantinya Kilang Cilacap itu harus dikelola sendiri, dengan sumber daya yang sudah dimiliki Pertamina hingga saat ini. "Berapa valuasinya belum bisa kami sampaikan. Tapi kalaupun kami harus stand alone kami siap dan akan tetap melanjutkan proyek ini," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement