EKBIS.CO, LONDON -- Mata uang Inggris, poundsterling, bertahan pada level terendah dalam dua bulan, pada Rabu waktu setempat. Kondisi itu terjadi karena tekanan dari dolar AS dan memudarnya harapan munculnya terobosan dalam pembicaraan Brexit antara pemerintah dengan oposisi.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS dengan enam mata uang utama, menyentuh level tertinggi dalam 22 bulan terakhir. Perdana Menteri Inggris Theresa May kepada tim menteri utama mengatakan pada Selasa bahwa pembicaraan dengan Partai Buruh yang beroposisi untuk menemukan jalan keluar Brexit berlangsung serius, meski sulit mencapai kesepakatan di beberapa area.
Poundsterling naik 0,1 persen lebih tinggi pada posisi 1,29 dolar AS, mendekati level terendah sejak 19 Februari. Terhadap Euro, poundsterling naik 0,3 persen lebih tinggi pada 86,46 sen.
Beberapa analis melihat adanya ruang untuk optimistis mengingat kesepakatan dengan Uni Eropa untuk menunda Brexit hingga Oktober, telah memupus kekhawatiran Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa ada kesepakatan.
"Kami cukup konstruktif tentang prospek jangka pendek pound," kata Nikolay Markov, ekonom senior di Pictet Asset Managemen berbasis di London seperti dikutip Reuters.