Sabtu 27 Apr 2019 02:31 WIB

KRAH Optimistis Perluas Pasar di Luar Negeri

KRAH awal tahun ini berhasil melakukan ekspor ke negara tetangga.

Red: Citra Listya Rini
Industri manufaktur
Foto: Prayogi/Republika
Industri manufaktur

EKBIS.CO,  JAKARTA    Industri manufaktur Indonesia mencatat pertumbuhan luar biasa seperti terlihat pada data Trading Economics kuartal III 2018. Disebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor manufaktur Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan ASEAN dengan nilai sebesar 39,7 miliar dolar AS.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mencatat sektor industri pengolahan nonmigas periode 2015-2018 mengalami kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,87 persen. Sektor nonmigas masih menjadi kontributor paling besar terhadap PDB nasional dengan setoran hingga 17,66 persen pada 2018. 

Dengan konsistensi kontribusi yang tertinggi tersebut, pemerintah berkomitmen lebih memacu pengembangan industri manufaktur melalui pelaksanaan peta jalan Making Indonesia 4.0. Apresiasi besar dari roadmap itu menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2030.

PT Grand Kartech Tbk (KRAH) salah satu manufaktur lokal mendukung komitmen pemerintah menuju industri 4.0. Direktur Keuangan KRAH Johanes Budi K mengatakan, pihaknya mendukung pemanfaataan teknologi informasi dan komunikasi dalam setiap lini proses di perusahaan sehingga memberikan nilai lebih kepada perseroan.

Johanes menyebutkan, antara lain dari segi kecepatan untuk adaptasi desain suatu produk mengikuti permintaan pasar, maupun peningkatan kualitas dan efisiensi produksi. "Ini memberikan semangat bagi kami para perusahaan manufaktur untuk memperbesar pasar ke depannya,” kata Johanes dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/4).  

Produksi manufaktur KRAH meliputi mesin-mesin untuk kebutuhan industri seperti boiler, pressure vessel, tangki, mesin-mesin customized/make to order, dan lain-lain. Johanes menyampaikan, sebagai tahap awal perluasan pasar, KRAH awal tahun ini berhasil melakukan ekspor ke negara tetangga. Termasuk juga menyelesaikan proyek-proyek didalam negeri seperti, tangki, heat recovery steam generator, conveyor, dan lain-lainnya. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenperin memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4 persen tahun ini. Dengan subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sampai barang elektronika.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement