EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, diperkirakan akan melemah usai rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019. Pada pukul 9.47 WIB, rupiah melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 14.309 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.298 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (7/5), mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2019 tercatat 5,07 persen (tahun ke tahun/yoy), di bawah ekspektasi konsensus analis 5,2 persen (yoy). "Dengan kinerja di bawah perkiraan ini tampaknya sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2019 sesuai asumsi APBN 2019 sebesar 5,3 persen. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,14 persen," ujar Lana.
Kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 relatif datar dibandingkan kuartal I-2018 yang tercatat 5,06 persen (yoy). Secara kuartalan, ekonomi kuartal I-2019 tumbuh negatif 4,52 persen (kuartal ke kuartal/qtq), menurun dibandingkan kuartal I 2018 yang sebesar minus 0,51 persen (qtq).
Dari sisi lapangan usaha, sektor jasa-jasa memberikan andil pertumbuhan yang tertinggi diikuti sektor inudtsri manufaktur, dan sektor perdagangan. Sedangkan dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan utama berasal dari konsumsi rumah tangga, diikuti dengan investasi, dan net ekspor.
"Pengeluaran pemerintah melalui hajatan pemilihan umum tampaknya tidak cukup kuat mendorong pertumbuhan ekonomi bahkan melambat dibandingkan andil pada Q4-2018, tetapi lebih tinggi dibandingkan andilnya pada Q1-2018," kata Lana.
Lana memprediksi rupiah hari ini berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp 14.300 per dolar AS hingga Rp 14.330 per dolar AS. Pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah satu poin dari Rp 14.308 per dolar AS menjadi Rp 14.309 per dolar AS.