EKBIS.CO, JAKARTA – Co-Founder TaniHub Ivan Arie mengatakan, regenerasi pertanian mutlak dilakukan guna mendukung keberlanjutan dalam rantai pasokan pangan. Sebab, seiring berkembangnya zaman, perlu dikembangkan pendekatan baru guna mengajak petani milenial menggerakkan sektor pertanian.
Dia mengatakan, mayoritas kalangan muda enggan berkecimpung dalam sektor pertanian karena dianggap tidak menguntungkan. Terlebih, ekosistem pertanian yang ada belum membuat petani terangkat dari garis kemiskinan. Untuk itu, melalui inovasi dan teknologi digital, ekosistem pertanian lama dapat diubah secara perlahan.
“Kita ajak para petani untuk mau menggunakan layanan digital, kita edukasi dulu. Kita kenalkan pentingnya berjejaring,” kata Ivan kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (9/5) lalu.
Selain itu, dia mencontohkan, berdasarkan pengalamannya dalam mendirikan TaniHub, pihaknya telah mengupayakan program regenerasi pertanian dengan cara yang paling dekat dengan remaja. Yakni, meyakinkan remaja bahwa bisnis pertanian merupakan bisnis yang menjanjikan profit dan menciptakan kelangsungan pasokan pangan, baik skala nasional maupun global.
Untuk memastikan ekosistemnya berubah, Ivan bersama timnya mengembangkan layanan pendanaan yang tidak membebankan petani melalui kemitraan dengan sistem layanan end to end atau pembelian langsung.
“Jadi kalau ada pembelian langsung, harga beli di petani bisa lebih tinggi dibanding harus dijual ke tengkulak. Kenapa lebih tinggi? Karena kami langsung menghubungkan dengan konsumennya,” kata dia.
Jaminan penyerapan hasil panen, kata dia, merupakan salah satu perubahan ekosistem yang dapat dinikmati oleh para petani. Dalam bisnis, jaminan kepastian merupakan salah satu hal yang harus terus dilaksanakan.