Jumat 10 May 2019 13:45 WIB

Persiapan Qanun Aceh, Bank Mandiri Siapkan Kajian

Bank Mandiri siap migrasi semua cabang konvensional ke anak usahanya.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas perbankan di Bank Syariah Mandiri.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Aktivitas perbankan di Bank Syariah Mandiri.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Mandiri akan fokus pada kajian dan sosialisasi pada tahun ini terkait persiapan kepatuhan terhadap regulasi qanun di Aceh. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas memastikan Bank Mandiri siap migrasi semua cabang Mandiri konvensional ke anak usahanya, Bank Mandiri Syariah.

"Tentu nanti kita akan jadi bank syariah semua, semua nasabah, termasuk pembiayaan akan dipindah ke Mandiri Syariah," kata Rohan di Plaza Mandiri, Kamis (9/5).

Baca Juga

Menurutnya, Bank Mandiri dan Mandiri Syariah tidak mengalami banyak kesulitan dalam proses. Meski mereka masih akan mengkaji sejumlah opsi terkait mekanisme migrasi.

"Seharusnya kita tidak ada kesulitan, karena nanti seperti hanya pindah pembukuan saja," kata dia.

Rohan mengatakan tahun ini Bank Mandiri akan lebih fokus ke arah sosialisasi ke nasabah dan karyawan. Mereka perlu informasi terkait perubahan skema dari konvensional ke syariah.

Tahap berikutnya, mereka baru akan migrasi dari segi fisik seperti bangunan kantor cabang. Rohan mengatakan Mandiri tidak terburu-buru untuk mengejar target penerapan.

Semua prosesnya akan bertahap dalam tiga tahun kedepan. Ia juga menilai tidak akan banyak nasabah besar yang terdampak karena mayoritas nasabah korporasi misal di bidang perkebunan biasanya tercatat di bank Mandiri provinsi lain.

"Jadi hanya perkebunannya saja di Aceh tapi tercatatnya di luar, seperti Medan misalkan, tidak semua nasabah akan terdampak," katanya.

Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni Eko Boy Sobari juga menyampaikan kesiapannya untuk menerima limpahan bisnis dari cabang-cabang induk di Aceh. Meski demikian, ia juga mengatakan belum ada langkah migrasi yang akan dilakukan tahun ini.

Direktur Keuangan Mandiri Syariah, Ade Cahyo Nugroho mengatakan proyeksi bisnis yang akan bermigrasi berjumlah sekitar Rp 3,5-4 triliun. Ia menyampaikan potensi tersebut akan diserap bertahap dalam tiga tahun.

"Tahun ini belum ada pindahan, intensif saja koordinasi untuk transfer aset, nasabah, pembiayaan, dan lain-lainnya," kata dia. 

Menurutnya, perseroan baru akan membuat skema dan rencana migrasi. Pasalnya, kata dia, ini akan butuh kajian terkait skema mana yang paling efisien.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement