EKBIS.CO, JAKARTA -- Berdasarkan sentimen survei yang baru-baru ini dilaksanakan Rumah123, persentase pencari informasi seputar properti saat ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Dari survei tersebut diketahui, banyaknya aspirasi terhadap properti mengalahkan dominasi persentase first time home buyers dalam dua tahun terakhir.
Country General Manager Rumah123 Maria Manik mengatakan, hasil sentimen survei tersebut diperoleh berdasarkan 3.007 total responden di mana terdapat 26,29 persen responden berstatus sudah menikah. Tak hanya mereka yang baru mencari tahu seputar pasar properti, kata dia, mayoritas masyarakat juga aktif mencari properti untuk dibeli maupun dipakai untuk investasi.
“Tren ini justru didominasi oleh kalangan milenial yang memiliki rentang usia 22-28 tahun dengan kisaran gaji rata-rata Rp 5 juta-Rp 10 juta,” kata Maria dalam keterangan pers, Kamis (16/5).
Dia menjabarkan, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli properti. Alasan tersebut antara lain lokasi properti yang paling diprioritaskan dengan persentase 20,68 persen, harga dengan persentase 20,50 persen, fasilitas dengan presentase 20,03 persen, promo khusus dengan persentase 19,52 persen, dan desain dengan persentase 19,28 persen.
Berdasarkan catatan laman pemcarian di situs Rumah 123, permintaan properti tahun ini tetap meningkat jika dibanding 2018 kemarin, baik dari sisi penjualan mauoun sewa. Khusus untuk sewa, kata dia, pertumbuhan pencarian meningkat dua kali lipat dibanding persentase penjualan.
Adapun berdasarkan tipenya, kata dia, permintaan apartemen lebih tinggi dibanding permintaan masyarakat terhadap rumah. “Jumlahnya meningkat 42,85 persen dari tahun sebelumnya,” kata dia.
Dia melanjutkan, sayangnya masih belum banyak informasi yang belum didapat oleh para pelaku pasar properti tersebut. Dia mencontohkan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program KPR milenial yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan hunian baru generasi milenial. Tercatat, kata dia, sebanyak 70,54 persen tidak mengetahui program tersebut.