Kamis 20 Jun 2019 13:26 WIB

BCA Syariah Belum Tentu Merger Bank Royal

Fokus bisnis Bank Royal masih dipertimbangkan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Petugas membersihkan logo bank BCA di Jakarta, Sealsa (12/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas membersihkan logo bank BCA di Jakarta, Sealsa (12/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Central Asia, Tbk. masih mengkaji fokus PT Bank Royal Indonesia (Bank Royal) yang diakuisisinya. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BCA pada Kamis (20/6) telah menyetujui rancangan akuisisi seluruh saham Bank Royal.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaadmadja menyampaikan tim internal perusahaan sedang mengkaji sejumlah opsi yang akan menjadi fokus bisnis Bank Royal. Menurutnya, opsi merger dengan BCA Syariah hanya satu dari beberapa opsi lainnya.

"Fokus Bank Royal kita masih pikirkan, ada banyak opsi," kata Jahja seusai RUPSLB di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (20/6).

Sebelumnya, BCA merencanakan fokus Bank Royal adalah sebagai bank digital. Namun rencana tersebut dikoreksi karena BCA pun bisa mengembangkan sendiri khususnya untuk pembayaran digital.

Opsi fokus Bank Royal ini termasuk untuk wealth management, syariah, usaha mikro kecil, hingga peer to peer lending. Ia menyebut kemungkinan dalam dua sampai tiga bulan ke depan opsinya bisa lebih mengerucut.

Direktur Keuangan BCA Vera Liem menyampaikan saat ini perusahaan akan fokus pada penyelesaian proses akuisisi. Proses selanjutnya adalah mengajukan permohonan izin terkait rencana akuisisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diperkirakan proses akuisisi bisa selesai pada kuartal II 2019.

"Kita ingin fokus menyelesaikan akuisisi dulu, satu ini saja dulu, kemungkinan selesai dalam 2-3 bulan, selesai ini nanti kita lihat lagi," katanya.

Rancangan akuisisi menyebut BCA akan membeli 2.871.999 saham Bank Royal yang merupakan 99,99 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Bank Royal. PT BCA Finance yang merupakan anak perusahaan terkendali BCA akan membeli satu saham Bank Royal yang merupakan 0,01 persen dari total saham. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement