EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL), anak usaha dari Pollux Group International menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,98 triliun atau kenaikan hingga dua kali lipat dibanding tahun 2018.
Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Po Sun Kok mengatakan, perseroan cukup optimistis akan kinerja tahun 2019, terlebih setelah meningkatnya marketing sales dalam dua tahun terakhir.
Menurut Po Sun Kok, memang tidak mudah untuk bisa merebut pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik. Hal inilah yang menjadi fokus pihaknya selama ini yaitu dengan mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing dan lebih berupaya untuk menciptakan produk properti yang berkualitas dan memberikan nilai tambah, namun masih dengan harga yang relatif terjangkau.
"Di tahun 2019, kami memfokuskan pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan, melakukan persiapan untuk proyek dalam portofolio dan melihat potensi proyek baru untuk pengembangan usaha," ujar Po Sun Kok dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2018, di Four Season Hotel, Jakarta, Kamis (20/6).
Dalam RUPST hari ini, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 21 Desember 2018.
Dia menuturkan, hampir seluruh proyek Pollux Properti Indonesia saat ini mengusung konsep mega superblok. Proyek merangkum berbagai sub sektor properti seperti presidensial, perkantoran, pusat perbelanjaan hingga rumah sakit.
Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 928 miliar pada 2018, atau meningkat 110 persen dari 2017 yang senilai Rp 441 miliar. Tahun ini, ditargetkan penjualan naik dua kali lipat menjadi Rp 1,98 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari pengakuan pendapatan lanjutan atau booking sales yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya sampai dengan tahun 2018 Di antaranya, Meisterstadt sebesar Rp 801,8 miliar, Chadstone sebesar Rp 511,3 miliar, Amarsvati sebesar Rp 94,6 miliar, World Capital Tower sebesar Rp 60,3 miliar dan Gangnam District sebesar Rp 48,1 miliar.
Sedangkan pendapatan atas penjualan baru yang terjadi pada tahun 2019 terutama berasal dari booking sales proyek Chadstone sebesar Rp 176,7 miliar, World Capital Tower sebesar Rp 133,2 miliar, Meisterstadt sebesar Rp 85,1 miliar, Amarsvati sebesar Rp 47,7 miliar dan Gangnam District sebesar Rp 18,3 miliar.
Selain itu, Pollux Properti juga berniat mengerek pendapatan berulang (recurring income) dari beberapa proyek, diantaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. Po Sun Kok mengatakan, pihaknya menargetkan kontribusi dari recurring income bisa tumbuh di kisaran 20-30 persen.
"Sementara untuk jangka panjang, perseroan menargetkan porsi recurring income bisa mencapai 50 persen. Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektare dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektare," kata Po Sun Kok.