EKBIS.CO, JAKARTA – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) membidik target investasi yang dapat masuk ke daerah melalui pameran Apkasi Otonomi Expo 2019 sebesar Rp 2,5 triliun lebih. Angka tersebut dianggap realistis dan dapat bermanfaat bagi pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ketua Umum Apkasi Mardani Maming mengatakan, sektor UMKM merupakan sektor yang paling tangguh sekalipun dilanda serangan krisis moneter seperti pada 2018 lalu. Untuk itu, menurut dia, pengembangan sektor UMKM perlu digenjot khususnya bagi pelaku UMKM yang ada di daerah.
Hanya saja yang berbeda, kata dia, saat ini pelaku UMKM harus selaras dengan perkembangan teknologi digital. “Tahun lalu kita sampai Rp 2,5 triliun, sekarang targetnya bisa lebih dari itu. Dan diharapkan nggak kurang dari itu,” kata Mardani saat ditemui Republika di sela-sela acara Apkasi Otonomi Expo 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (3/7).
Mardani menyebutkan, keterlibatan Apkasi terhadap pengembangan sektor UMKM akan berfokus sebagai mediator yang menghubungkan pelaku usaha dengan pasar. Salah satu pasar yang dituju adalah pasar digital. Sehingga, kata dia, kerja sama dengan sejumlah perusahaan perintis (startup) akan terus diupayakan.
Menurutnya, kualitas produk daerah sudah cukup identik sebab para pelaku UMKM dapat menyajikan hal tersebut dengan sangai baik. Hanya saja, perluasan pasar diperlukan guna menjangkau konsumen ke berbagai wilayah baik di kancah domestik maupun nasional.
Dia mencontohkan, salah satu produk lokal UMKM yang paling banyak diminati adalah sektor kain tenun dan kerajinan tangan. “Makanya kain-kain kita pasarnya itu sudah sampai Asia dan bahkan Eropa. Ini membuktikan, daerah dan UMKM memang patut diperhitungkan kontribusi ekonominya,” kata Mardani.
Untuk itu dia menjelaskan, setiap ada kesempatan seperti acara-acara pameran apapun, Apkasi selalu mengimbau anggotanya untuk mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Hal itu selalin mampu memperkenalkan budaya lokal yang ada, juga dapat merangsang daerah satu dengan daerah lainnya saling terpacu untuk dapat berinovasi.