EKBIS.CO, RIYADH -- Maskapai berbujet murah Arab Saudi Flyadeal tidak akan memproses pesanan darurat senilai 5,9 miliar dolar AS untuk pesawat Boeing 737 MAX. Sebagai gantinya Flyadeal memilih armada jet Airbus A320.
Flyadeal telah mempertimbangkan kembali komitmen untuk memesan jet Boeing setelah dua pesawat MAX jatuh di Ethiopia pada Maret dan Indonesia Oktober lalu. Kedua bencana menewaskan total 346 orang, memicu landasan global pesawat dan menghapus miliaran nilai pasar Boeing.
Flyadeal mengumumkan pada hari Ahad (7/7) bahwa pihaknya akan menerima pengiriman 30 A320neo yang dipesan oleh induknya, maskapai penerbangan BUMN Arab Saudi, Saudi Arabian Airlines, di Paris Air Show pada Juni.
"Pesanan ini akan menghasilkan Flyadeal mengoperasikan armada all-Airbus A320 di masa depan," katanya.
Flyadeal, yang telah mengoperasikan jet A320 sewaan sejak diluncurkan pada September 2017, akan menerima pengiriman pesawat Airbus baru mulai 2021. "Kami memahami bahwa flyadeal tidak akan menyelesaikan komitmennya pada 737 MAX pada saat ini mengingat persyaratan jadwal maskapai," kata juru bicara Boeing.
Flyadeal menandatangani komitmen untuk memesan 30 737 MAX jet pada bulan Desember, memilih pesawat tersebut daripada A320neo. Pesanan sementara, yang termasuk opsi pembelian tambahan untuk 20 jet MAX, bernilai 5,9 miliar dolar AS pada daftar harga, menurut Boeing.
Pesawat 737 MAX tetap dikandangkan di seluruh dunia dan regulator harus menyetujui perbaikan dan pelatihan pilot baru sebelum jet dapat terbang lagi.
Oman Air pada Juni memperingatkan akan mengadakan pembicaraan dengan Airbus jika Boeing tidak memberikan dukungan dan pemulihan untuk MAX. Sementara itu, maskapai Emirati, Flydubai, mengatakan pada bulan April bahwa ia dapat memesan A320neo sebagai pengganti jet MAX.