EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank OCBC NISP mengaku optimistis dengan kondisi ekonomi khususnya industri keuangan Indonesia akan terus tumbuh positif. Bahkan, pada 2020 diperkirakan masyarakat kelas menengah akan mencapai 141 juta orang atau menguasai 53 persen dari total populasi.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan perkiraan tersebut menjadi bonus demografi dari populasi Indonesia untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan. Hal itu sejalan dengan perkembangan digitalisasi yang mendorong transparansi informasi dan akses yang semakin luas, untuk mendapatkan pilihan portofolio keuangan yang bervariasi di pasar lokal dan pasar global.
"Fenomena era transparansi perpajakan saat ini, harus menjadi catatan penting bagi semua pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah strategis dalam memperkuat sekaligus memperbesar pangsa pasar investasi di Indonesia," ujarnya saat acara 'Bank OCBC NISP Coffee Morning’ di Plataran Menteng, Jakarta, Senin (15/7).
Menurutnya beberapa isu strategis industri keuangan Indonesia akan lebih kompetitif jika mampu menjembatani gap antara kebutuhan masyarakat yang berkembang dengan ketersediaan produk. Misalnya, stabilitas, kepastian hukum, sinergi kebijakan dan penyediaan solusi keuangan yang terintegrasi.
"Solusi keuangan terintegrasi disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang menjadi kunci utama dalam meningkatkan competitive advantages dari industri keuangan Indonesia," ucapnya.
Parwati menambahkan solusi integrasi maka industri keuangan Indonesia akan mampu memberikan kemudahan bagi masyatakat untuk melakukan investasi. "Jika Indonesia mampu menyediakan layanan satu pintu untuk berbagai produk investasi, maka akan menjadi salah satu keunggulan karena memfasilitasi nasabah dengan kemudahan dalam memilih dan mengelola investasinya," ungkapnya.