EKBIS.CO, Timika -- Manajemen PT PLN (Persero) Induk Wilayah Papua dan Papua Barat sudah mengantisipasi kemungkinan lonjakan kebutuhan daya listrik selama perhelatan PON XX. Seperti diketahui, Papua akan menjadi tuan rumah PON pada 2020.
Asisten Manajer Komunikasi PLN Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pujianto di Timika, Jumat (26/7), mengatakan kebutuhan daya listrik selama perhelatan PON XX cukup besar. Tak hanya di Kota dan Kabupaten Jayapura, daya listrik besar juga dibutuhkan di sejumlah klaster lain seperti Timika, Biak, Wamena dan Merauke.
"Sebelumnya kami sudah menggelar pertemuan dengan jajaran PB PON Papua. Kami sudah merancang dan mengantisipasi lonjakan kebutuhan daya listrik terutama untuk menerangi sejumlah venue penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga selama PON 2020. Namun kami membutuhkan data pasti berapa kebutuhan daya listrik tambahan di Timika, Biak, Wamena, Merauke, termasuk juga di Jayapura," kata Septian.
Guna mencukupi kebutuhan daya listrik di Kota dan Kabupaten Jayapura hingga Kabupaten Keerom, jajaran PLN tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas/PLTMG berkapasitas 50 megawatt di Holtekam Jayapura. PLTMG Holtekam itu rencananya akan beroperasi akhir tahun ini dengan kapasitas daya 40 megawatt.
Sementara di Klaster Timika, jajaran PLN melalui Unit Induk Pembangunan/UIP terus menggenjot pembangunan PLTMG Timika di kawasan Pelabuhan Paumako. PLTMG Timika dibangun berkapasitas hingga 50 megawatt. Namun, yang diupayakan untuk dapat beroperasi mulai 2020 sekitar 10 megawatt.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Tribun Istora Papua di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (27/6/2019). Pemprov Papua mulai membangun berbagai venue olah raga rangka pelaksanaan PON 2020 di Papua.
Menurut Septian, kebutuhan daya listrik terbesar saat pelaksanaan PON XX pada 20 Oktober-2 November 2020 yaitu untuk menerangi Stadion Utama Papua Bangkit yang terletak di di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Septian memperkirakan daya listrik yang dibutuhkan untuk menerangi stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu sekitar 15-20 megawatt.
"Kami akan terus membangun jaringan dan pembangkit sehingga nantinya siap untuk mendukung pelaksanaan PON 2020 di Papua," ujar Septian.
Adapun di wilayah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, menurut Septian, saat ini kondisi kelistrikannya tidak ada masalah. Ia mengatakan, malah terjadi surplus daya di wilayah tersebut.
"Khusus di Timika saat ini kami surplus daya 9 megawatt saat musim dingin dan curah hujan yang tinggi, sementara kalau musim panas sekitar 3 megawatt surplus daya," kata Septian.
Jajaran UP3 Timika kini dihadapkan dengan permintaan sambungan listrik untuk melayani gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin Timika dengan kapasitas sekitar lebih dari 1 megawatt. Selain itu, ada pula permintaan dari Mimika Sport Compleks yang merupakan venue atletik dan basket dengan kapasitas daya listrik yang dibutuhkan sekitar 1 megawatt, venue futsal dan bola tangan serta venue biliard dan panjat tebing (sementara mulai dibangun) dan Stadion Sepakbola Wania Imipi tempat pertandingan babak penyisihan sepakbola putra.