EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendorong agar asuransi ritel atau individu bisa lebih banyak beredar di masyarakat. Direktur Eksekutif AAUI, Dody Dalimunthe menyampaikan saat ini yang bisa meningkatkan penetrasinya adalah melalui finansial teknologi (fintech).
"Fintech-fintech ini membuat asuransi ritel lebih banyak beredar, juga volumenya semakin besar," kata dia di Kantor AAUI, Jakarta, Selasa (20/8).
Asuransi ritel ini masuk di beberapa lini usaha seperti kendaraan bermotor, penerbangan, harta benda, kecelakaan dan kesehatan pribadi, dan aneka. Volume asuransi ritel ini, kata Dody, diperkirakan lebih dari lima persen dari total premi industri yang sekitar Rp 40 triliun.
Selain fintech, pertumbuhan asuransi ritel juga dapat distimulus dari literasi masyarakat. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk berasuransi maka akan semakin banyak asuransi ritel.
"Makanya kita sekarang strateginya market driven, kita sediakan produk yang memang dibutuhkan masyarakat," katanya.
Sejauh ini, asosiasi mendorong kolaborasi meski tetap azas manajemen risikonya harus terdepan. Meski ada kerja sama, perusahaan harus menghitung dan mengedepankan sisi prudensial agar tidak menambah risiko.