Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Kabar mengenai pertemuan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan dengan salah satu pemimpin Ping An Insurance pada bulan lalu membuat perusahaan itu jadi bahan pembicaraan. Namun, sebenarnya bagaimana model bisnis dari Ping An?
Ping An Insurance Group merupakan perusahaan asuransi teknologi (insurtech) yang beroperasi di China. Ping An memanfaatkan analisis big data untuk mengakuisisi pelanggan baru serta merancang inovasi dan produk, menurut laporan Nikkei Asian Review, dilansir Senin (26/8/2019). 1% dari pendapatan tahunan Ping An digunakan untuk penelitian dan pengembangan.
"Perusahaan berupaya untuk menghimpun lebih dari 500 juta pengguna internet di China," tulis Nikkei dalam laporannya.
Strategi Ping An ialah memahami kebutuhan asuransi konsumen berdasarkan data yang dikumpulkan melalui layanan daring. Tahun lalu, 36% dari 40 juta pelanggan baru perusahaan didapatkan dari cara tersebut.
Baca Juga: Fintech dari Grup Ping An Ini Resmi Beroperasi di Indonesia
Lini bisnis Ping An terdiri atas unit teknologi dan bisnis. Bahkan, dua unit teknologinya sudah melantai di bursa, menurut Co-CEO Ping An Insurance Group, Jessica Tan.
Saat ini, perusahaan telah melayani 403 juta pengguna dan memelopori sistem manajemen kesehatan berbasis teknologi di 282 kota di negeri tirai bambu, berdasarkan keterangan tertulis Luhut, Minggu (25/8/2019).
"Perusahaan asuransi daring itu menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan telah sukses membantu efisiensi bisnis mereka," katanya.
Di luar asuransi, Ping An memiliki beberapa layanan yang terdiri atas:
1. Ping An Good Doctor (healthtech)
Ping An Good Doctor yang melantai di pasar saham Hong Kong Mei lalu, menyediakan platform perawatan kesehatan daring, memungkinkan pengguna berkonsultasi dengan dokter atau membuat janji di rumah sakit melalui ponsel pintar.
Lini bisnis ini belum menguntungkan, tetapi berkembang pesat dengan pertumbuhan pendapatan 79% dan jumlah pengguna terdaftar mencapai 260 juta.
2. Lufax (fintech)
Layanan pinjam-meminjam Ping An ini jadi salah satu bisnis menjanjikan. Pengguna terdaftar meningkat 19% pada 2018, menjadi 40,35 juta. Layanan tersebut membantu individu mengelola aset dan meminjamkan uang secara daring.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Tutup Defisit Pakai Bantuan China? Ini Kata Luhut
Berdasarkan laporan Nikkei Asian Review, layanan finansial itu bernilai US$39,4 miliar.
3. OneConnect dan Ping An Health Connect (cloud)
Layanan cloud bernilai US$7,5 miliar tersebut sudah digunakan oleh sekitar 3.200 lembaga keuangan per Maret 2019, menurut Nikkei Asian Review.
Sementara, Ping An Health Connect menawarkan layanan cloud untuk praktik perawatan kesehatan yang bernilai US$8,8 miliar.
4. Autohome (e-commerce mobil)
Unit teknologi yang diperdagangkan di bursa New York ini mengoperasikan platform daring untuk menjual mobil.