Jumat 06 Sep 2019 02:14 WIB

Kredivo Raih Kredit hingga Rp282 M dari Perusahaan AS

Kredivo akan menggunakan dana tersebut untuk mendiversifikasi loan book-nya.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kredivo Raih Kredit hingga Rp282 M dari Perusahaan AS. (FOTO: Kredivo)
Kredivo Raih Kredit hingga Rp282 M dari Perusahaan AS. (FOTO: Kredivo)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kredivo mengumumkan telah meraih pendanaan lini kredit hingga 20 juta dolar AS (Rp 282,95 miliar) dari perusahan penyedia pinjaman di Amerika Serikat dan Australia, Partners for Growth (PFG).

Melansir keterangan resmi perusahaan, Rabu (4/9/2019), Kredivo akan menggunakan dana tersebut untuk mendiversifikasi loan book-nya yang sampai saat ini mayoritas berasal dari dalam negeri.

Umang Rustagi, Komisaris Kredivo, menjelaskan, "Lini kredit dari PFG akan digunakan untuk mendanai semua lini produk yang telah kami luncurkan hingga saat ini: pembelanjaan e-commerce, pinjaman tunai (personal loan), dan pembelanjaan offline atau ritel."

Penyaluran lini kredit dari PFG diakui Umang akan semakin mempercepat pertumbuhan yang telah dicapai Kredivo dalam 18 bulan terakhir, dengan nilai transaksi dan loan book yang masing-masing bertumbuh 40% dan 35% per kuartal.

Baca Juga: Bidik Konsumen E-Commerce, Kredivo Punya Fitur Baru

"Pendanaan lini kredit dari PFG akan mendorong percepatan pertumbuhan kami. Namun, yang tidak kalah penting, kemitraan ini menunjukkan pengakuan atas kredibilitas Kredivo yang berhasil melewati tahap-tahap penilaian mendalam dari tim PFG," jelasnya.

Bagi Kredivo, inisiatif bisnis ini menjadi kerja sama terbesar dengan lembaga internasional sampai saat ini. Sementara bagi PFG, kemitraan ini merupakan salah satu kerja sama terbesarnya di Asia Pasifik sekaligus yang pertama di Indonesia.

Jason Georgatos selaku Partner di PFG berujar, "Model bisnis Kredivo yang unik sejalan dengan nilai utama kami, yaitu inklusi keuangan yang adil dan berkelanjutan. Mereka berhasil menjadi salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat."

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat penetrasi kredit terendah di Asia. Kurang dari 3% penduduk memiliki kartu kredit dan kurang dari 5% mengakses layanan kredit tanpa agunan dari bank.

Baca Juga: Kredivo Terima Suntikan dari Unit Ventura Telkomsel dan MDI Ventures

Fakta ini mendorong pertumbuhan industri pinjaman digital yang mampu mengisi kesenjangan akses pinjaman dari bank dari lembaga keuangan tradisional lainnya. Sementara saat ini industri pinjaman digital didominasi oleh model pinjaman peer-to-peer (P2P) lending. 

"Kerja sama antara Kredivo dan PFG ini menjadi titik tolak baru, sekaligus menandai peningkatan kredibilitas kelembagaan sektor fintech pendanaan," pungkas Umang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement